LONDON - Bank-bank di Inggris dan Amerika Serikat (AS) melarang penggunaan kartu kredit untuk membeli Bitcoin dan uang virtual lain. Larangan dikeluarkan dengan alasan khawatir para nasabah tidak mampu membayar utang disebabkan penurunan nilai.

Lloyds Banking Group, bank pemberi pinjaman terbesar di Inggris, menyatakan akan melarang kartu kredit nasabahnya dipakai membeli mata uang virtual. Keputusan Lloyds ini mengikuti langkah sebelumnya, JP Morgan Chase & Co dan Citigroup.

"Kebijakan itu untuk melindungi nasabah dari beban utang bilamana terjadi penurunan nilai mata uang virtual," kata juru bicara Lloyds, Selasa (6/2). Kekhawatiran itu muncul setelah banyak nasabah kartu kredit yang mendanai akun bursa daring untuk membeli mata uang virtual. Namun, Lloyds tidak menjelaskan lebih jauh bagaimana mereka menerapkan larangan itu.

Sementara itu, surat kabar Telegraph melaporkan pembeli bitcoin lewat kartu kredit akan diblokir secara daring melalui "daftar hitam". Namun, sejumlah bank lain tetap mengizinkan nasabah membeli mata uang virtual dengan kartu kredit.

"Sebagai bank yang bertanggung jawab, kami selalu mengkaji sistem perlindungan bagi nasabah. Saat ini, nasabah kami di Inggris tetap dapat menggunakan kartu kredit mereka sebagai alat pembayaran yang sah untuk membeli uang virtual," kata juru bicara Barclays.

Barclays merupakan pemimpin pasar kartu kredit di Inggris yang menguasai 27 persen pasar dengan merek Barclaycardnya. Senada, bank terbesar kedua Spanyol, BBVA, juga mengatakan tidak melarang jenis transaksi demikian.

Pekan lalu, Mastercard mengatakan para nasabah yang membeli mata uang virtual dengan kartu kredit mendorong pertumbuhan volume transaksi luar negeri 1 persen di kuartal keempat.

"Kebijakan mengizinkan kartu kredit bisa digunakan untuk membeli mata uang virtual merupakann keputusan risiko kredit dari bank penerbit kartu," kata juru bicara Mastercard. Sementara juru bicara Bank Chase bank mengatakan, saat ini pihaknya tidak memproses transaksi kartu kredit untuk pembelian mata uang virtual dikarenakan volatilitas dan risikonya.

Pembatasan tersebut hanya berlaku untuk kartu kredit, namun nasabah kartu debit tetap bisa menggunakannya untuk belanja mata uang virtual. Seorang Juru Bicara Royal Bank of Scotland menolak memberikan komentar soal kebijakan banknya.

Hal yang sama juga ditunjukkan bank terbesar di Eropa yang enggan menanggapi persoalan tersebut. PM Inggris, Theresa May, mengatakan pemerintah harus menanggapi secara serius persoalan mata uang digital karena dapat digunakan dalam tindak kriminal.

Saat ini, bitcoin mengalami laju pertumbuhan yang terbilang spektakuler, mencapai titik 19.187 dollar AS per koin pada 16 Desember 2017 di bursa Bitstamp. Namun, mata uang virtual terbesar ini telah melorot secara dramatis pada awal pekan ini, yakni turun 10 persen ke titik 7.345 dollar AS per koin pada jam 16.08 GMT di Bitstamp. AFP/SB/AR-2

Baca Juga: