Sebanyak 62 jiwa terpaksa mengungsi setelah banjir merendam ratusan rumah warga di Kabupaten Lebak.
SERANG - Ratusan rumah di sejumlah daerah di Provinsi Banten terendam banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah itu sejak Senin (13/9) malam, dan banyak warga juga terpaksa mengungsi.
"Banjir di Kabupaten Lebak merendam 614 unit rumah dan 62 jiwa mengungsi di mushala yang ada di lingkungan tersebut," kata Kepala BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Serang, Selasa (14/9).
Bahkan puluhan warga lainnya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman karena pemukiman dan rumah mereka terendam banjir.
Ia mengatakan, banjir akibat hujan deras yang berlangsung cukup lama mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi di Kabupaten Lebak di antaranya di komplek Pendidikan dan BTN Palaton, Kampung Cimesir Rangkasbitung Timur.
Kemudian Kampung Dukuh dan Kampung Central Rangkasbitung Barat, Babakan Sepur, dan Anyar Jatimulya, Kampung Neglasari, dan Rancasema Kaduagung Timur serta kampung Kaloncing dan BTN Mandala Kaduagung Tengah Rangkasbitung.
"Di Kabupaten Pandeglang sebanyak 14 unit rumah terdampak terjadi di Desa Rocek Kecamatan Cimanuk Pandeglang," kata Nana.
Sementara di Kabupaten dan Kota Serang hujan deras mengakibatkan genangan air di beberapa perumahan dan permukiman. Sedangkan di wilayah Tangerang tidak ada laporan terjadi banjir yang masuk ke BPBD Banten.
Untuk korban banjir di Lebak, kata Nana, pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa paket alat kebersihan, selimut, tikar dan penyerahan bantuan terpal untuk korban banjir Pandeglang. "Kami masih terus menunggu laporan terkini dan hasil pemantauan di lapangan," kata Nana.
Nana mengatakan, perlu adanya peran aktif masyarakat untuk mengurangi resiko bencana, masyarakat diimbau tidak mendirikan bangunan di lokasi yang berpotensi terjadinya bencana, misal untuk menghindari banjir jangan membangun di bantaran kali atau sungai serta di lokasi lokasi yang sudah diketahui sering terjadi banjir.
Dapur Umum
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendirikan dapur umum guna membantu korban banjir di wilayah Kecamatan Rangkasbitung dan Cibadak.
"Kita berharap warga korban banjir dapat terpenuhi kebutuhan konsumsi makanannya," kata Bupati saat dihubungi dari Lebak, Selasa.
Ia mengatakan, pemerintah kabupaten berupaya memastikan kebutuhan pangan warga yang permukimannya kebanjiran terpenuhi.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan bahwa dapur umum sudah didirikan untuk membantu warga yang rumahnya kebanjiran.
Menurut dia, BPBD juga sudah membagikan bantuan makanan kepada korban banjir. "Semua warga korban banjir mendapatkan nasi bungkus, juga bahan pokok," katanya.
Hujan deras yang turun sejak Senin (13/9) malam hingga Selasa menyebabkan banjir di Kecamatan Rangkasbitung dan Cibadak, yang dilaporkan mengakibatkan seorang warga meninggal dunia.
Sampah yang menumpuk di saluran drainase memperparah banjir di wilayah tersebut.Bupati sudah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatasi masalah tersebut.
"Kalau dulu banyak embung- embung yang bisa menampung curah hujan seperti di Kalimati dan Dukuh, namun sekarang embung sudah tidak ada lagi akibat pesatnya pembangunan pemukiman baru," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem hingga tiga hari ke depan dengan level siaga.