KATHMANDU - Banjir dahsyat dengan air es menerjang sebuah desa di wilayah Everest, Nepal pada hari Jumat (16/8), kata pejabat pemerintah setempat dan militer. Para ahli menduga banjir akibat danau glasial meluap.

Tidak ada korban jiwa dilaporkan, tetapi banjir berwarna coklat dan berlumpur yang melanda desaThame sangat mengejutkan, sebagaimana ditunjukkan dalam video yang diunggah di media sosial oleh pihak berwenang setempat.

Thame, sebuahdesa Sherpa di ketinggian sekitar 3.800 meter, merupakan rumah bagi Tenzing Norgay Sherpa, orang pertama yang mendaki gunung tertinggi di dunia Everest dan warga Selandia Baru Edmund Hillary.

Desakecil itukini telah menjadi rumah bagi para pendaki gunung pemecah rekor, termasuk Kami Rita Sherpa, yang mendaki Everest untuk rekor ke-30 kalinya tahun ini.

"Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun sekitar 15 rumah hanyut," kata juru bicara militer Nepal Gaurav Kumar KC kepada AFP.

Tim penyelamat berada di lokasi dan membantu warga mencari tempat aman, tambahnya.

Para ilmuwan memperingatkan, perubahan iklim menyebabkan gletser Himalaya mencair pada tingkat yang mengkhawatirkan, masyarakat bisa semakin rentan terhadap bencana yang tidak dapat diprediksi dan merugikan.

"Ada indikasi insiden ini adalah banjir luapan danau glasial, tetapi kami masih melakukan penyelidikan untuk memastikannya," kata Arun Bhakta Shrestha, spesialis perubahan iklim di Pusat Internasional untuk Pengembangan Pegunungan Terpadu (ICIMOD).

Ratusan danau glasial yang terbentuk dari pencairan gletser telah muncul entah dari mana diHimalaya dalam beberapa dekade terakhir, dan 2.070 didokumentasikan di Nepal dalam sebuah studi ICIMOD tahun 2020.

Pejabat pemerintah setempat, Jagat Prasad Bhusal mengatakan, warga di desa-desa hilir telah diperingatkan untuk pindah ke daerah aman.

"Kami belum menerima berita kematian sejauh ini," kata Bhusal.

"Tidak banyak orang di Thame karena bukan musim turis.

Tidak seperti danau biasa, danau gletser tidak stabil karena sering dibendung oleh es atau sedimen yang terdiri dari batuan lepas dan puing-puing.

Ketika air yang terkumpul menerobos penghalang yang tidak disengaja ini, yang dikenal sebagai banjir luapan danau glasial, banjir besar dapat terjadi di bagian hilir.

Pada bulan Oktober 2023, lebih dari 70 orang tewas di timur laut India setelah danau glasial di dataran tinggi tiba-tiba meluap.

Sementara itu, badai dahsyat yang melanda Asia Selatan telah menewaskan ratusan orang sejak Juni, lebih dari 170 orang tewas di Nepal akibat banjir, tanah longsor, dan petir.

Baca Juga: