Banjir bandang yang melanda Kelurahan Rua, Ternate telah menewaskan belasan warga. Proses pencarian korban hilang masih akan dilakukan pada Senin ini. Data sementara sebanyak 14 orang meninggal.
Banjir bandang yang melanda Kelurahan Rua, Ternate telah menewaskan belasan warga. Proses pencarian korban hilang masih akan dilakukan pada Senin ini. Data sementara sebanyak 14 orang meninggal.
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penanganan cepat dampak bencana banjir bandang yang menewaskan sebanyak 14 warga Kelurahan Rua, Ternate, Maluku Utara, Minggu (25/8).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa setelah menerjunkan tim petugas gabungan, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan pendistribusian kebutuhan yang mendesak ke lokasi bencana hari ini.
"Dalam laporan yang diterima BNPB kebutuhan tersebut beberapa di antaranya meliputi tenda pengungsian, menara penerangan, selimut, matras, terpal, kasur lipat, dan sembako," jelasnya di Jakarta, Minggu (25/8).
Jumlah bantuan yang akan didistribusikan tersebut, kata dia, per unitnya akan disesuaikan dengan jumlah korban secara keseluruhan yang saat ini masih dalam pendataan oleh tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ternate.
Ia memastikan, saat ini tim di lapangan sedang melakukan proses identifikasi terhadap 14 orang korban meninggal dunia untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.
Begitupun terhadap dua orang korban yang mengalami luka-luka akibat terkena runtuhan material banjir bandang juga dipastikan sudah mendapat penanganan medis.
Jumlah korban meninggal dan luka-luka tersebut bertambah dari sebelumnya pada Minggu pagi ditemukan sebanyak tujuh orang. Pihaknya menilai jumlah korban dapat kembali berkembang seiring proses pencarian korban masih dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari personel BPBD, Basarnas, TNI/Polri, dan Palang Merah.
Sementara untuk upaya pemulihan lingkungan seperti pembersihan sisa material banjir dan dampak kerusakan akan segera dilakukan setelah kondisi kondusif dan warga setempat dipastikan aman oleh tim petugas gabungan.
Pusdalops BNPB mendata setidaknya ada sebanyak 10 unit rumah warga mengalami kerusakan berat akibat diterjang banjir bandang yang membawa material lumpur tanah, pasir, dan batu dari Gunung Gamalama pada Minggu pukul 03.30 WIT itu.
Banjir bandang tersebut membawa material lumpur, batu hingga kayu dengan ukuran besar yang menerjang pemukiman warga.
Dihentikan Sementara
Tim SAR Gabungan bersama masyarakat menghentikan sementara proses pencarian dan evakuasi korban bencana banjir bandang di Kelurahan Rua Kota Ternate, pada pukul 18.00 WIT dan akan dilanjutkan Senin (26/8) pagi.
Ketua Posko Tanggap Darurat Pemkot Ternate, Rizal Marsaoly mengatakan, pihaknya akan terus meng-update data korban dan perkembangan dalam penanganan banjir di Ternate dan berdasarkan laporan yang diterima dari masyarakat, sebagian korban jiwa belum ditemukan, sehingga bakal melanjutkan pencarian besok.
"Ini laporan yang masuk terakhir tadi ada delapan korban jiwa, atau keluarganya belum ditemukan sampai sore ini kita tutup pencairan," katanya.
Dia mengatakan, dari data yang ada di tim Posko Tanggap Darurat sebanyak 11 korban jiwa ini empat di antaranya berjenis kelamin perempuan. Sementara sisanya laki-laki.
Sementara itu, dari data yang diterima di lapangan, total korban meninggal sebanyak 13 orang sudah ditemukan dan satu korban jiwa lainnya ditemukan menjelang dihentikannya sementara pencairan korban.
Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) mengimbau kepada seluruh warga Kota Ternate agar berhati-hati menyusul tingginya curah hujan dengan intensitas lebat beberapa hari terakhir yang menyebabkan banjir di kota tersebut.
"Banjir menerjang pemukiman warga di Kelurahan Rua, Kecamatan Ternate Pulau. Banjir ini membawa lumpur dan merusak puluhan rumah warga cukup parah di Kelurahan Rua, karena tertutup lumpur tebal. Bencana banjir ini juga menelan korban jiwa," kata Kabid Humas Polda Maluku Utara Kombes Pol. Bambang Suharyono di Ternate, Minggu.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir.
"Kami mengimbau warga untuk segera melaporkan jika ada tanda-tanda bahaya, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama," ujar Kombes Pol. Bambang.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate Dhea Widyasista menyatakan hujan dengan intensitas lebat melanda Kota Ternate, seperti di wilayah Pulau Ternate, Kota Ternate Selatan, Moti, Kota Ternate Tengah.
Selain itu, Kota Tidore Kepulauan berada di wilayah Oba Utara, Oba, Tidore Selatan, Tidore Utara, Oba Selatan, dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga Minggu sekitar pukul 16.10 WIT. Ant/S-2