BEIJING - Hujan deras dan banjir menewaskan empat orang dan memicu evakuasi ribuan warga di provinsi Hunan, Tiongkok selatan yang dilanda hujan lebat akibat sisa-sisa Topan Gaemi, kata media pemerintah pada Selasa (30/7).
Hujan deras selama berhari-hari membobol tanggul dan bendungan utama, membanjiri sebagian besar lahan pertanian. Lembaga penyiaran negara CCTV mengatakan, kementerian keuangan mengalokasikan dana sebesar 238 juta yuan (33 juta dollar AS) untuk pencegahan bencana dan bantuan pertanian.
Para ahli cuaca menyalahkan hujan lebat dalam kondisi lembab pada kombinasi angin muson barat daya dan sistem awan luar dari Gaemi, menurut Beijing News, media yang didukung pemerintah.
Di daerah Zixing, cuaca ekstrem berdampak pada hampir 90.000 orang, merusak sekitar 1.400 rumah, dan memutus 1.300 jalan, kata People's Daily di situs webnya, dan memutus aliran listrik ke beberapa desa.
Zixing mengalami hujan sejak Jumat akibat dampak Gaemi, dengan curah hujan 24 jam melebihi 645 mm di satu tempat, kata surat kabar tersebut.
Hujan selama dua hari telah menaikkan permukaan air sungai Juanshui, sehingga tiga tanggul jebol, demikian laporan kantor berita resmi Xinhua, meskipun satu tanggul ditimbun lagi pada hari Senin.
Sungai Juanshui mengalir ke Xiangjiang, anak sungai utama Sungai Yangtze, dan banjir meningkat hingga mencapai rekor di beberapa bagian, kata media pemerintah.
Tanah longsor yang disebabkan oleh hujan menghanyutkan rumah-rumah di Hunan, menewaskan 15 orang pada hari Minggu, kata media pemerintah.
Hujan lebat juga melanda beberapa provinsi lain, mendorong otoritas setempat mengeluarkan peringatan dan mengaktifkan rencana darurat.
Pemerintah mengadakan pertemuan minggu lalu untuk membahas langkah-langkah yang lebih luas guna mengatasi bencana alam. Tiongkok telah mengeluarkan dana bantuan bencana sedikitnya 6,9 miliar yuan (951 juta dollar AS), menurut perhitungan Reuters.