KURIGRAM - Jumlah korban tewas akibat banjir di Bangladesh minggu ini meningkat menjadi delapan orang, menyebabkan lebih dari dua juta orang terkena dampak setelah hujan lebat mengakibatkan sungai-sungai utama meluap, demikian konfirmasi pejabat pada hari Sabtu (6/7).

Negara Asia Selatan berpenduduk 170 juta jiwa yang dilintasi ratusan sungai ini mengalami banjir yang lebih sering dalam beberapa dekade terakhir.

Perubahan iklim membuat curah hujan tidak menentu dan mencairkan gletser di hulu pegunungan Himalaya.

Dua remaja laki-laki tewas ketika sebuah perahu terbalik di perairan banjir di Shahjadur, kata kepala polisi kota pedesaan utara Sabuj Rana kepada AFP.

"Ada sembilan orang di perahu kecil itu. Tujuh orang berenang untuk menyelamatkan diri. Dua anak laki-laki tidak bisa berenang. Mereka tenggelam," katanya.

Bishwadeb Roy, kepala polisi di Kurigram, mengatakan kepada AFP bahwa tiga orang lainnya tewas dalam dua insiden sengatan listrik terpisah setelah perahu mereka terlilit kabel listrik beraliran listrik di air banjir.

Tiga orang lainnya tewas dalam insiden terpisah terkait banjir di seluruh negeri, kata sejumlah pejabat kepada AFP awal pekan ini.

Pemerintah mengatakan telah membuka ratusan tempat penampungan bagi warga yang mengungsi akibat banjir dan mengirimkan makanan serta bantuan ke distrik-distrik yang terkena dampak paling parah di wilayah utara negara itu.

"Lebih dari dua juta orang terkena dampak banjir. Tujuh belas dari 64 distrik di negara ini terkena dampaknya," kata Kamrul Hasan, sekretaris kementerian penanggulangan bencana negara itu, kepada AFP.

Hasan mengatakan situasi banjir mungkin memburuk di utara selama beberapa hari ke depan karena Brahmaputra, salah satu jalur air utama Bangladesh, mengalir di atas level bahaya di beberapa daerah.

Di distrik Kurigram yang paling parah terkena dampak, delapan dari sembilan kota pedesaan terendam banjir, kata pejabat bencana dan bantuan setempat Abdul Hye kepada AFP.

"Kami tinggal di sini karena banjir. Namun tahun ini airnya sangat tinggi. Dalam tiga hari, Brahmaputra naik setinggi enam hingga delapan kaki (2-2,5 meter)," kata Abdul Gafur, anggota dewan setempat di distrik tersebut, kepada AFP.

"Banjir telah menggenangi lebih dari 80 persen rumah di daerah saya. Kami berusaha mengirimkan makanan, terutama beras dan minyak goreng. Namun, ada krisis air minum."

Bangladesh sedang mengalami musim hujan tahunan, yang membawa 70-80 persen curah hujan tahunan ke Asia Selatan, serta kematian dan kerusakan rutin akibat banjir dan tanah longsor.

Curah hujan sulit diramalkan dan sangat bervariasi, tetapi para ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuat musim hujan semakin kuat dan tidak menentu.

Baca Juga: