Sangat tepat apabila program Bangga Kencana terintegrasi dengan percepatan penurunan stunting di seluruh daerah

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengharapkan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) harus terintegrasi penurunan stunting. Menurutnya, kedua program tersebut menjadi acuan dasar untuk keberhasilan Siklus Pembangunan Manusia.

"Sangat tepat apabila program Bangga Kencana terintegrasi dengan percepatan penurunan stunting di seluruh daerah," ujar Muhadjir dalam Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, di Jakarta, Selasa (7/3).

Menurut Muhadjir, pembangunan manusia indonesia sekarang ini tidak dapat dilakukan secara terpisah-pisah. Pelaksanaannya harus berkelanjutan mulai dari sektor yang paling hulu yaitu 1000 hari pertama kehidupan hingga sektor yang paling hilir masyarakat lansia.

Dia menyebut, pembangunan keluarga merupakan suatu upaya untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Jadi semua masyarakat wajib memperhatikan 1000 hari pertama kehidupan jangan ada yang terlewat. Kalau ini sudah menjadi gerakan, maka insya allah kita bisa betul-betul mengentaskan stunting," terangnya.

Keluarga Berkualitas

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menerangkan pihaknya telah mengeluarkan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana atau biasa disingkat dengan Bangga Kencana. Program Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas.

"Program Bangga Kencana, memiliki sasaran yang selaras dengan Human Capital Investment, dimana nilai-nilai keluarga, masyarakat, kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial menjadi sandaran untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas," katanya.

Dia menyebut, keluarga menjadi kunci keberhasilan terciptanya generasi yang sehat dan produktif. Menurutnya, pemberian ASI Eksklusif serta Pemberian Makanan Tambahan sangat penting diterapkan. "Kita terus mengedukasi kepada para ibu-ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya di enam bulan pertama," tandasnya.

Baca Juga: