JOHANNESBURG - Penyerangan Rusia ke Ukraina mirip dengan aksi negara ini dalam perang Suriah, kata Amnesty Internasional, Selasa (29/3).

"Apa yang terjadi di Ukraina merupakan pengulangan dari apa yang pernah kita lihat di Suriah," kata Sekjen Amnesty Internasional, Agnes Callamard kepada AFP, seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (29/3).

Agnes berbicara di Johannesburg di acara peluncuran laporan tahunan Amnesty Internasional tentang kondisi hak asasi manusia di dunia.

"Kita sedang di tengah serangan-serangan terhadap infrastruktur sipil yang disengaja," katanya seraya menuduh Rusia mengubah koridor kemanusiaan menjadi jebakan kematian.

"Kita melihat hal yang sama di Ukraina seperti apa yang dilakukan Rusia di Suriah."

Direktur Amnesty Internasional di Eropa Timur dan Asia, Marie Struthers berbicara di pertemuan yang terpisah di Paris mengatakan bahwa para peneliti di Ukraina telah mendokumentasikan penggunaan taktik yang sama dengan di Suriah dan Chechnya, termasuk serangan ke warga sipil dan penggunaan senjata yang dilarang oleh hukum internasional.

Pemerintah Amerika Serikat minggu lalu mengatakan, informasi publik dan intelijen yang dikumpulkan menjadi bukti kuat bahwa militer Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Kepada AFP, seorang pejabat senior Ukraina mengatakan, sekitar 5.000 orang tewas di Mariupol.

Rusia merupakan pendukung utama pemerintah Suriah dalam perang yang pecah pada Maret 2011.

Callamard menyalahkan penghinaan Rusia pada sistem internasional yang lumpuh dan lembaga-lembaga yang tak berbuat apa-apa termasuk Dewan Keamanan PBB.

"Dewan Keamanan PBB, akan lebih tepat lagi jika dinamakan Dewan Ketidakamanan PBB," katanya. Lembaga ini, menurutnya, telah berulang kali gagal bertindak tepat terhadap kekejaman yang terjadi di negara-negara seperti Myanmar, Afghanistan, dan Suriah.

Baca Juga: