JAKARTA - Sesuai instruksi dari Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, siap melayani angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021/2022 dengan pengetatan protokol kesehatan (Prokes) dan mengecek kelaikan pesawat.

President Director of PT Angkasa Pura (AP) II, Muhammad Awaluddin, di Jakarta, Minggu (19/12), menjelaskan sejalan dengan instruksi Menhub, pihaknya meningkatkan kesiagaan guna memastikan prokes dijalankan secara ketat, serta memastikan kesiapan fasilitas keamanan, keselamatan, dan pelayanan di bandara.

Untuk ini, pihaknya menyusun rencana operasi bandara menghadapi Nataru dan guna menjaga kesiagaan di tengah pandemi, pihaknya secara resmi membuka Posko Monitoring Angkutan Udara Periode Nataru 2021/2022.

Posko beroperasi pada 17 Desember hingga 4 Januari 2022 sebagai wadah kolaborasi stakeholder, yakni AP II, Satgas Covid-19, Kantor Otoritas Bandara, Maskapai, Karantina, Imigrasi, Bea dan Cukai, TNI, Polri, serta pemda.

"Keberadaan posko dapat mewujudkan bandara yang higienis, sehat, aman, melalui penerapan protokol kesehatan, termasuk memastikan fasilitas yang higienis dan bersih, adanya health screening, physical distancing, dan fasilitas layanan tanpa sentuh di bandara-bandara AP II," kata Awaluddin dalam keterangan tertulisnya.

Tugas Utama

Lebih lanjut, ia memaparkan posko ini memiliki tiga tugas utama. Pertama, sebagai posko monitoring dan pemeriksaan guna memastikan penerapan protokol kesehatan, memastikan terlaksananya pengecekan dokumen perjalanan dan memastikan kelancaran proses keberangkatan maupun kedatangan.

Kemudian tugas kedua, kata Awaluddin, sebagai posko monitoring data yang akan mencatat lalu lintas penerbangan setiap harinya untuk melihat tren yang ada. Sementara itu tugas ketiga, posko menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk mencegah dan menangani kondisi yang dapat mengganggu pelayanan dan operasional di bandara.

"Melalui Posko Nataru ini, AP II juga penerapan biosafety management dan biosecurity management untuk aspek kesehatan, lalu mengoptimalkan sistem keamanan sesuai SOP, memastikan keandalan fasilitas, serta mengoptimalkan slot penerbangan," katanya.

Executive General Manager Bandara Soetta, Agus Haryadi mengatakan Soetta sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia serta bandara jangkar penerbangan domestik, keberadaan posko juga diperkuat dengan Airport Operation Control Center (AOCC) dan Airport Infrastructure Control Center (AICC).

"AOCC guna koordinasi stakeholder memastikan efisiensi operasional bandara dan penerbangan. AICC guna memantau kinerja fasilitas dan infrastruktur baik di dalam gedung terminal (x-ray, walk through metal detector, sistem alarm kebakaran, sirkulasi udara) maupun di luar gedung terminal (pembangkit listrik main power sytem, sistem CCTV, jaringan, pengelolaan air bersih)," katanya.

Bandara Soetta, kata Agus, juga meningkatkan kesiagaan guna mengantisipasi adanya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu operasional penerbangan atau bandara. Terkait hal ini, AP II bersama stakeholder dan maskapai akan mengantisipasi dampak yang ada dengan salah satunya menjalankan protokol delay management.

Baca Juga: