JAKARTA - Pemerintah berharap Bandara Kualanamu di Sumatera Utara (Sumut) menjadi hub pariwisata dan kargo di Indonesia menyusul pengelolaan oleh PT Angkasa Pura Aviasi (APA).

PT APA merupakan perusahaan patungan bersama antara PT Angkasa Pura II dan konsorsium GMR Group yang terdiri GMR Airports, perusahaan pengelola bandara yang berbasis di New Delhi, India, dan Aeroport de Paris.

Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan pengelolaan Bandara Kualanamu oleh PT APA merupakan upaya konkret dalam perbaikan ekosistem transportasi baik sebagai mobilitas manusia maupun rantai pasok. "Ini hal positif. Pembangunan ekonomi tak hanya di Jawa saja. Ekonomi di Sumatera jadi kekuatan sendiri," kata Erick Thohir saat menyaksikan penandatanganan dokumen operasional komersial Bandara Kualanamu oleh Angkasa Pura II dan APA di Sarinah, Jakarta, Kamis (7/7).

Erick berharap kemitraan strategis ini dapat meningkatkan kualitas pengelolaan Bandara Kualanamu menjadi lebih profesional dan meningkatkan pelayanan agar pengguna merasakan kenyamanan, keamanan, dan pengalaman menyenangkan.

Dia menyebut hubungan dagang Indonesia dengan India sangat bagus. Kemitraan AP II dan GMR India akan meningkatkan trafik ke Indonesia tanpa harus singgah di negara lain.

Efisiensi Logistik

Erick menegaskan Bandara Kualanamu harus bisa menandingi dominasi Bandara Changi Singapura dan Bandara Kuala Lumpur Malaysia dengan menjadi gerbang dunia internasional untuk dapat mengenali Indonesia melalui pintu Sumatera. Dia menilai kerja sama ini juga bertujuan untuk menekan tingginya biaya logistik Indonesia yang saat ini sebesar 23 persen atau lebih tinggi dari rata-rata dunia yang sebesar 13 persen.

Dana investasi yang disiapkan APA untuk pengembangan Bandara Kualanamu mencapai 56 triliun rupiah hingga 2047. Pada 2047, pergerakan penumpang di Bandara Kualanamu mencapai 54 juta penumpang.

"Pada akhir tahun ditargetkan Bandara Kualanamu akan membuka tujuh rute penerbangan internasional," kata President Director AP II, Muhammad Awaluddin.

Baca Juga: