KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkapkan keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta mampu membangkitkanindustri hotel dan restoran di wilayah itu.

"Bandara Internasional Yogyakarta menjadi salah satu pemicu tumbuhnya bisnis perhotelan dan restoran di wilayah Kulon Progo, seiring dengan makin beragamnyafasilitas dan layanan yang dapat menjadi pilihan masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, di Kulon Progo, Sabtu (29/8).

Joko seperti dikutip dari Antara mengatakan, salah satu persoalan sektor pariwisata di Kulon Progo adalah lama tinggal wisatawan yang masih minim atau idak lebih dari satu hari, sehingga dirasa kurang mendongkrak perekonomian masyarakat.

"Dengan demikian, persoalan lama tinggal (long stay) mulai dapat teratasi, karena dengan fasilitas yang baik akan membuat wisatawan lebih betah tinggal lebih lama," kata Joko.

Selain itu, lanjut Joko, keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta para turis juga dapat memanfaatkan potensi lokal sebagai destinasi wisata di Kulon Progo.

Pertumbuhan objek wisata berbasis kemandirian masyarakat berkembang pesat, sedikitnya ada 30 objek wisata, selain objek wisata yang dikelola oleh pemkab. Pertumbuhan objek wisata ini diharapkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat dan mengurangi angka pengangguran di wilayah ini.

"Namun demikian, masih banyak destinasi wisata yang harus berbenah dengan bertambahnya volume dan intensitas kunjungan," katanya.

Ia mengatakan khusus di Pantai Glagah, ada penambahan aksen daya tarik karena saat ini sudah mulai banyak wisatawan yang datang ke Glagah untuk melihat pesawat landing maupun take off.

Dinas Pariwisata koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo menyiapkan pelebaran dan perbaikan jalan dari Pasar Plono menuju Nglinggo dan tembus D'Loano.

"Tahun 2021, ada pembangunan Plaza Kuliner di Glagah dan penambahan sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan," katanya. mar/N-3

Baca Juga: