Bandara di Ibu Kota Negara Nusantara digunakan untuk mendukung pelayanan kegiatan pemerintahan di Nusantara.

KABUPATEN BANDUNG - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan bandara very very important person (VVIP) di IKN ditargetkan mulai beroperasi pada awal Agustus tahun 2024.

"Untuk bandara VVIP juga direncanakan pada awal Agustus sudah mulai bisa kita operasikan," ujar Kepala OIKN, Bambang Susantono, dalam dialog daring yang dipantau di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pekan lalu.

Seperti dikutip dari Antara, Bambang mengatakan, bandara tersebut dapat dipakai untuk menunjang dan memperkuat konektivitas ke IKN.

"Kita lihat apakah commisioning, tes dan sebagainya bisa segera memenuhi kualifikasi dari International Civil Aviation Organization (ICAO) misalnya, sehingga nanti bisa kita pakai juga untuk menunjang konektivitas ke IKN," katanya.

Bandara IKN yang terletak di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, itu merupakan bandara khusus yang digunakan untuk mendukung pelayanan kegiatan pemerintahan di IKN dan mendukung konektivitas di IKN. Bandara IKN berjarak 23 kilometer (km) dari titik 0 IKN dan 120 km dari Balikpapan.

Sebagai informasi, pembangunan Bandara IKN resmi dimulai usai Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Bandara IKN pada November 2023.

Bandara IKN Nusantara dapat melayani pesawat penumpang sipil berbadan lebar seperti Boeing 777-300 ER dan Airbus A380. Pembangunan bandara ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah Kalimantan Timur.

Pembangunan dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak dimulai dari tahun anggaran 2023 sampai dengan 2024. Pembangunan fasilitas sisi darat dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sedangkan pembangunan fasilitas sisi udara dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kearifan Lokal

Adapun konsep desain Terminal Bandara IKN akan memadukan unsur kearifan lokal yang menonjolkan budaya Kalimantan, namun tetap modern serta berorientasi alam dan ramah lingkungan.

Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi menargetkan uji coba Bandara Nusantara di IKN pada Juli 2024. Hal ini disampaikan saat Menhub mengecek progres pembangunan Bandara IKN tersebut.

"Hari ini, kita melihat pembangunan bandara berjalan dengan baik. Bulan Juli diperkirakan sudah selesai untuk kita uji cobakan," ujar Menhub.

Menhub mengungkapkan mulai Januari hingga Juli 2024 akan dilakukan pekerjaan konstruksi dan persiapan operasi. Proses pembangunan bandara akan dipercepat dengan penambahan alat, waktu kerja serta penyelesaian terkait lahan.

Bandara ini mempunyai luas terminal 7.350 meter persegi (m2) dan luas area bandara 347 hektare. Runway bandara tersebut sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter yang dapat didarati pesawat berbadan besar seperti tipe Boeing 777-3000ER dan Airbus A380.

Bandara IKN didirikan di atas lahan di Hak Pengelolaan (HPL) Badan Bank Tanah. Sebelumnya, Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, mengatakan pemberian lahan untuk pembangunan Bandara IKN menjadi bentuk komitmen lembaga tersebut dalam menjalankan mandat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 64 Tahun 2021.

"Salah satu fungsi dan tugas Badan Bank Tanah adalah melakukan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Dalam melaksanakan fungsi dan tugas itu, Badan Bank Tanah menjamin ketersediaan tanah untuk kepentingan umum, salah satunya untuk Bandara IKN ini dan tidak ada pengenaan tarif alias gratis," kata Parman.

Tidak hanya untuk kepentingan umum, lanjut Parman, pihaknya juga menjamin ketersediaan tanah untuk kepentingan masyarakat melalui reforma agraria, di mana Badan Bank Tanah mengalokasikan minimal 30 persen tanah untuk diberikan ke masyarakat.

"Seluas 1.883 hektare akan dibagikan kepada masyarakat di wilayah HPL Badan Bank Tanah melalui GTRA (Gugus Tugas Reforma Agraria). Diharapkan, tanah ini dapat dimanfaatkan dengan sangat baik oleh masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mereka," kata Parman.

Baca Juga: