Grup musik Banda Neira mengakhiri masa bubarnya setelah 8 tahun berlalu dengan merilis album baru berjudulTumbuh dan Menjadi pada 1 November 2024. Dirilisnya album baru itu sekaligus memperkenalkan vokalis baru Banda Neira bernama Sasha. Album ini sekaligus menjadi penanda dimulainya fase baru perjalanan bermusik duo folk akustik yang dinyatakan bubar sejak Desember 2016 lalu.
"Cukup delapan tahun saya menanggung perasaan bersalah tidak bisa mempertanggungjawabkan karya di hadapan pendengar," kata Ananda Badudu, personel dan pendiri Banda Neira.
"Kali ini saya ingin merayakan Banda Neira bersama pendengar. Selagi saya masih hidup. Selagi masih bisa," tambahnya.
Ananda mengaku mulai mempertimbangkan untuk menjalankan kembali Banda Neira setelah manggung di festival Pestapora pada September 2023. Itulah pertama kali Ananda tampil di panggung besar dengan repertoar yang sepenuhnya berisi lagu-lagu Banda Neira. Antusiasme pendengar yang ikut serta jadi paduan suara di panggung serta animo penonton saat itu menggoyahkan pendiriannya soal situasi Banda Neira.
"Panggung itu bikin saya kena mental," ujar Ananda.
Baru pada akhir 2023 ia bulat memutuskan menjalankan kembali Banda Neira. Sejak itu ia mulai mengumpulkan ide-ide untuk menggarap album baru. Dalam penggarapan ide-ide baru itulah Ananda mengajak Sasha untuk ikut serta. Bukan kebetulan di saat yang sama Sasha sering ikut bernyanyi panggung solo Ananda sebagai vokal latar.
"Saya ingin tahu secara musikal, saat menulis lagu bersama, apakah kami cocok?" kata Ananda.
"Setelah mengajak Sasha, progres penulisan lagu jadi jauh lebih lancar, jadi saya memutuskan untuk mengajaknya bergabung sebagai vokalis," lanjutnya.
Keberadaan Sasha menegaskan babak baru dalam perjalanan musik Banda Neira karena ia hadir bukan sebagai pengganti vokalis terdahulu Rara Sekar.
"Aku bergabung ke sini untuk melanjutkan yang dikerjakan Rara, bukan untuk menggantikan. Melanjutkan dengan lagu-lagu yang baru di babak yang juga baru buat Banda Neira," kata Sasha.
Ananda mengatakan bahwa dari segi tema dan musikalitas, album terbaru BN ada benang merahnya dengan album Berjalan Lebih Jauh (2013) dan Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (2016).
"Album pertama, kedua, dan ketiga itu seperti sebuah trilogi dan Tumbuh dan Menjadi adalah penutup trilogi itu. Ia menutup sekaligus membuka jalan BN menuju fase yang baru nanti," ujar Sasha.
Ananda berharap lagu-lagu Banda Neira bisa jadi latar musikal berbagai momen kehidupan para pendengarnya. Menurutnya, semua lagu yang ia tulis untuk Banda Neira itu berdasarkan pengalaman personal,
"Semua lagu yang saya tulis untuk Banda Neira itu berdasarkan pengalaman personal. Semua Jatuh-bangun yang juga personal. Semoga bisa memberi arti tidak hanya untuk kami, tapi juga untuk semua yang mendengarkan," tuturnya.
Album Tumbuh dan Menjadi digarap di studio rekaman sejak Mei hingga September 2024. Album yang seluruh lagunya diproduseri oleh Lie Indra Perkasa ini direkam di studio Gadgadasvara (Tangerang) dan Kua Etnika (Yogyakarta).
Dalam membangun aransemen, BN melibatkan banyak musisi, di antaranya pianis Gardika Gigih dan Mery Kasiman; penabuh drum Dialog Dini Hari, Deny Surya; solois Eky Rizkani yang dikenal dengan nama panggung Reruntuh; penata vokal Ranya Badudu; dan Ruang String Quartet asal Yogyakarta yang beranggotakan Jeremia Kimosabe (cello), Saptadi Kristiawan (biola 1), Oscar Tunes (biola 2), dan Wasita Adi (viola).