Bali bukan hanya Ubud, Kuta, atau Seminyak. Pulau Dewasa sejak Kamis (9/7) sudah dibuka kembali untuk wisata. Para pelancong ke Bali pascapembukaan, bisa coba menjelajahi tempat wisata anti-mainstream untuk mendapat kesan berbeda.

Bali barat bisa dipilih menjadi tujuan alternatif saat berlibur di Bali. Berada di Kabupaten Jembrana dan Buleleng, Bali barat menawarkan pilihan pemandangan pantai, pegunungan, dan alam liar.

Bali barat sebenarnya cukup mudah dijangkau dengan perjalanan darat. Setelah menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi mereka akan sampai di Pelabuhan Gilimanuk yang termasuk dalam wilayah Bali barat hanya dalam beberapa menit.

Pantai Medewi

Meski posisinya agak menjorok ke dalam jauh dari Samudera Hindia, Pantai Medewi yang berada di Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana cocok untuk peselancar pemula dan juga professional.

Pantai Medewi lokasinya cukup mudah dijangkau, dengan jarak hanya 100 meter dari bibir Jalan Raya Denpasar - Gilimanuk. Di sini pelancong yang tidak ingin berselancar dapat menikmati desir angin dan pemandangan pegunungan atau menanti mentari tenggelam di sore hari untuk menunggu sunset sebagai latar belakang berselfie.

Pantau Yeh Leh

Masih di jalur antara Gilimanuk-Denpasar terdapat pantai bernama Yeh Leh. Yang membuatnya berbeda dengan pantai di Bali yang umumnya bertabur pasir, pantai ini dipenuhi dengan batuan besar. Pada bagian tepian saat ombaknya sudah pecah menjadi tempat cocok bagi pemancing.

Tanda sudah sampai Pantai Yeh Leh cukup mudah. Di sini terdapat patung kerbau yang memiliki makna khusus. Di Kabupaten Jembrana sering diadakan tradisi Makepung, yaitu perlombaan balap kerbau yang diadakan di bulan Juli dan Oktober untuk memperingati panen raya padi. Maka dibuatlah patung tersebut.

Pantai Pamuteran

Berada di Desa Pamuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Pantai Pamuteran menghadap laut Bali. Bagi pemburu sunrise, pantai ini menjadi lokasi andalan. Tambah lagi pemadangan perbukitan hijau dan pohon-pohon nyiur sepanjang 6 km, pantai ini sungguh asri.

Bentuk Pamuteran berupa teluk. Pasir pantainya berwarna hitam berkilau setiap diterpa sinar matahari. Tidak heran, kemudian pantai tersebut menjadi tempat bejemur, relaksasi, bahkan bermeditasi. Bagi wisatawan perkotaan yang membutuhkan tempat yang tenang, Pantai Pamuteran bisa menjawabnya.

Untuk turis yang menyukai snoorkeling dan menyelam, Pamuteran merupakan tempat ideal. Lautnya tenang dan kaya jenis terumbu karang. Bahkan 80 persen jenis terumbu karang dunia ada di sini dan terjaga dengan baik. Ini menjadi salah satu kelebihan Pantai Pamuteran.

Bunut Bolong

Para penggemar fenomena unik dan ingin menguji nyali dapat berwisata ke Bunut Bolong. Pohon Bunut (Ficus spp) berupa sebatang pohon berakar tua yang berlubang. Lingkungan sekitar pohon ini memiliki pemandangan amat indah berupa pegunungan, perkebunan, dan hutan.

Ada mitor yang mesti diperhatikan suami istri. Sebab, ceritanya, bila pasangan suami istri melewati jalan di bawah pohon, rumah tangganya bisa tertimpa kemalangan. Bahkan mobil jenazah tidak boleh melewati di bawahnya. Karena kisah mistis itulah, maka dibangun jalan lain di samping pohon itu, agar jenazah masih dapat lewat.

Air Terjun Juwuk Manis

Di Jembrana terdapat air terjun yang jernih dikelilingi pepohonan rimbun. Air terjun ini memang berukuran kecil, namun uniknya terdapat dua air terjun yang jatuh berdampingan. Dengan keberadaan kolam di bagian bawahnya membuat pengunjung dapat berenang dengan leluasa.

Air terjun Juwuk Manis terbilang masih alami dan terjaga. Di sekitar lokasi air terjun terdapat sebuah pura sebagai tempat ibadah orang Hindhu Bali. Untuk menjaga kesucian, setiap pengunjung diharapkan menjaga etika dan sopan santun. Sementara itu, bagi wanita yang sedang datang bulan tidak diperkenankan memasuki kawasan tersebut. hay/G-1 *

Baca Juga: