Enam orang dilaporkan tewas akibat peristiwa banjir dan longsor di Bali, pada Senin (17/10).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Made Rentin menuturkan korban jiwa didominasi warga Kabupaten Karangasem dengan tiga korban tewas, satu orang di Kabupaten Bangli, satu orang di Kabupaten Tabanan, dan satu orang lainnya di Kabupaten Jembarana.

"Untuk total meninggal dunia enam orang," kata Rentin, pada Selasa (18/10).

Mengenai banjir di Kecamatan Bangli, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, BNPB, Abdul Muhari mengatakan banjir yang melanda Desa Tamanbali di wilayah kecamatan itu terjadi setelah hujan deras sekitar pukul 13.20 Wita.

Abdul mengatakan saat ini pihaknya telah mengarahkan alat berat untuk membuka akses jalan yang sempat tertutup akibat banjir dan longsor.

"Upaya pengerahan alat berat dari Dinas PU juga telah diinisiasi guna membuka akses jalan. Selain itu upaya penyemprotan oleh tim damkar juga dilakukan guna membersihkan material lumpur agar warga sekitar dapat melintas kembali," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/10).

Abdul mengatakan perlunya langkah antisipatif sesuai arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrim. Pasalnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrim yang ditandai curah hujan tinggi hingga Oktober 2022.

"Upaya jangka pendek, pastikan kesiapan alat, perangkat dan personel untuk menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem. Upaya jangka panjang lakukan perbaikan lingkungan jangan sampai banjir selalu berulang di tempat yang sama," ujarnya.

Baca Juga: