DEMAK - Ketua Badan Akuntabilitas dan Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, Wahyu Sanjaya, menyampaikan, pembangunan jalan Tol Semarang-Demak merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengatasi berbagai masalah transportasi yang ada di wilayah tersebut.

Masalah transportasi yang kerap dihadapi seperti sering terendamnya Jalan Nasional Pantura (Kaligawe-Sayung) akibat banjir rob, kemacetan lalu lintas di Jalan Nasional Pantura terutama Kaligawe dan Terboyo, serta kerugian ekonomi akibat terganggunya kegiatan logistik pada kawasan industri.

"Sebagian seksi Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak ini dibiayai melalui dana Penyertaan Modal Negara (PMN). Akan tetapi, Pembangunan di Seksi 1 pembangunan jalan tol Semarang-Demak ini masih belum optimal," jelas Wahyu dalam Kunjungan Kerja Spesifik BAKN di PT PP Semarang Demak, seperti dikutip Parlementaria, Kamis (14/3).

Diketahui, proyek Jalan Tol Semarang-Demak ini memiliki total panjang 26,4 kilometer yang dibangun dalam dua seksi melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Untuk itu, Wahyu mendorong Pemerintah untuk mengakselerasi pembangunan jalan tol tersebut. Politisi Fraksi Partai Demokrat itu bilang bahwa seksi 1 Semarang/Kaligawe-Sayung, sepanjang 10,39 kilometer, telah mendapatkan dukungan konstruksi dari Pemerintah dengan alokasi anggaran sebesar Rp10 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sementara Seksi 2 Sayung-Demak, sepanjang 16,01 kilometer, mendapat investasi dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dikelola oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium dengan anggaran sebesar Rp5,9 triliun. "Proyek Jalan Tol Semarang-Demak memiliki peran ganda, selain sebagai infrastruktur transportasi, juga berfungsi sebagai tanggul laut, yang menjadikan pembebasan lahan sebagai bagian yang kompleks dan penting dalam proyek ini," papar Wahyu.

Wahyu juga mendorong Pemerintah agar bisa mempercepat pembangunan jalan tol Semarang-Demak di Seksi 1, sehingga pembangunan di Seksi 2 juga bisa mendatangkan keuntungan bagi PT PP, mengingat penyelesaian pembangunan di Seksi 1 juga turut berpengaruh terhadap dampak pembangunan di Seksi 2.

"Terutama agar pembangunan jalan tol Semarang-Demak ini bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," jelas Wahyu.

Wahyu juga melihat sejumlah permasalahan teknis yang dihadapi dalam pembangunan jalan tol Semarang-Demak ini, diantaranya terkait pembebasan lahan dan reklamasi. Wahyu meminta agar pemerintah segera mengatasi hal tersebut, sehingga pembangunan jalan tol Semarang-Demak ini bisa cepat diselesaikan dan memiliki nilai kebermanfaatan yang tinggi.

"Kita melihat harusnya masalah teknis bisa lebih cepat diselesaikan oleh Pemerintah. Masalah kebijakan atau peraturan, seharusnya segera direspon oleh Pemerintah, sehingga tidak ada terkendala. Karena kalau kita melihat tadi, ternyata dalam kurun waktu tiga tahun justru terkendala oleh penerbitan peraturan yang terlambat," ujar Wahyu.

BAKN, lanjut Wahyu, menyampaikan harapan agar pembangunan jalan tol Semarang-Demak ini bisa dipercepat. "Harapannya bisa dipercepat. Semakin cepat semakin bagus, sehingga manfaatnya bisa cepat dirasakan oleh masyarakat," tutup Wahyu.

Baca Juga: