India kembali menyatakan telah menemukan varian terbaru corona yang disebut sebagai Delta Plus pada Selasa (22/6/2021).

Melansir Channel News Asia, varian Delta Plus ini menjadi pusat perhatian dan telah menyerang hampir dua lusin kasus yang terdeteksi di tiga negara bagian.

Menteri Kesehatan Federal Rajesh Bhushan mengatakan, varian Delta Plus ini telah ditemukan di negara bagian Maharashtra sebanyak 16 kasus.

Melansir Hindustan Times, Menteri Kesehatan Maharashta Rajesh Tope menyebutkan varian Delta Plus ini bisa lebih ganas daripada varian lainnya. Mengutip dari sebuah penelitian, Rajesh Tope mengatakan bahwa keparahan Delta Plus bisa lebih tinggi.

"Ini adalah kasus indeks varian Delta Plus dan tingkat keparahannya bisa lebih tinggi. Kajian varian ini menunjukkan bahwa bisa lebih ganas dibandingkan mutan sebelumnya," ujar Tope pada Rabu.

Rajesh Tope juga mengatakan 100 sampel masing-masing dari 36 distrik Maharashtra telah diambil dan dikirim untuk pengurutan genom.

Menteri menyatakan keprihatinan atas jumlah kasus harian yang tidak turun di bawah 8.000.

"Ini menjadi perhatian negara karena jumlah kasus baru harian Covid-19 tidak turun di bawah 8.000. Dalam 7 hingga 8 hari terakhir, negara telah menambahkan sekitar 7.000 hingga 8.000 kasus Covid-19 terbaru per hari tetapi jumlahnya tidak turun," kata Tope.

Sebagai informasi, India sudah melakukan vaksinasi ke 8,6 juta orang karena mulai menawarkan suntikan gratis untuk semua orang dewasa, hanya saja para ahli di India meragukan negaranya bisa mempertahankan kecepatan itu.

"Ini jelas tidak berkelanjutan," ucap Chandrakant Lahariya, seorang pakar kebijakan publik dan sistem kesehatan kepada Reuters.

Dengan pasokan vaksin yang diproyeksikan saat ini untuk beberapa bulan ke depan, tingkat harian maksimum yang dapat dicapai adalah 4 hingga 5 juta dosis, tambah Lahariya.

Baca Juga: