Presiden Rusia Vladimir Putin awal bulan November mengatakan tes rudal hipersonik Zirkon telah mencapai tahap hampir selesai. Saat ini, Putin menyebutkan senjata hipersonik dengan kecepatan maksimum 9 Mach akan muncul di Rusia dalam waktu dekat.

"Kami sekarang telah menguji, dan berhasil, dan dari awal tahun kami akan dipersenjatai dengan rudal hipersonik berbasis laut baru, (kecepatan) 9 Mach," ungkap Putin, yang dilansir dari Sputnik,Selasa (30/11).

"Moskow sedang mengembangkan senjata hipersonik sebagai tanggapan atas tindakan NATO yang mengancam Rusia," lanjutnya.

Rusia membuat tekanan kepada NATO yang telah menantangnya dengan pasukannya ditaro diperbatasan.

"Hal-hal telah sampai pada titik bahwa sistem pertahanan anti-rudal dikerahkan di Polandia dan Rumania, dan peluncur yang ada di sana, Mk-41, juga dapat dilengkapi dengan sistem serangan Tomahawk. Tapi ini juga menciptakan ancaman bagi kami," ujar Putin.

"Yah, ini adalah fakta yang jelas, hal yang jelas. Terlepas dari semua permintaan kami untuk tidak melakukan ini, apa yang telah terjadi? Apa yang kita lihat sekarang. Sebagai tanggapan, kami telah dipaksa, saya ingin menekankan ini, kami telah dipaksa untuk mulai mengembangkan senjata hipersonik. Ini adalah tanggapan kami," tegas Putin.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan sarana kontrol objektif Rusia mendeteksi lebih dari 50 pesawat pengintai dan drone NATO di dekat perbatasannya setiap pekan.

Demikian, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menunjuk peningkatan "tindakan provokatif." Juru bicara itu menyebutkan meningkatnya kegiatan intelijen dan pengintaian pesawat NATO di wilayah Laut Hitam.

Zircon merupakan rudal jelajah hipersonik pertama di dunia yang mampu melakukan penerbangan aerodinamis yang panjang dengan manuver di lapisan atmosfer yang padat menggunakan kekuatan propulsinya sendiri secara eksklusif.

Kecepatan maksimum rudal mencapai sekitar sembilan kecepatan suara. Jangkauan maksimumnya mencapai 1.000 kilometer.

Baca Juga: