Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menemukan sebanyak 1.303 sekolah yang menjadi klaster Covid-19 selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Hal itu terungkap dari data survei yang dilakukan oleh Kemendikbudristek dan dipublikasikan pada https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/home/survey-ptm-dashboard-spasial, per Kamis, 23 September 2021.

Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD dan Pendidikan Dasar Menengah Kemendikbudristek, Jumeri menegaskan pihaknya bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih terus mengupayakan aktivitas PTM terbatas yang aman dan berjalan.

"Kami juga akan terus menyampaikan pembaruan data secara transparan untuk kesuksesan PTM Terbatas, mengingat bahwa pembelajaran jarak jauh berkepanjangan dapat berdampak negatif bisa menyebabkan anak-anak Indonesia sulit mengejar ketertinggalan," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/9/2021).

Berikut sebaran klaster COVID-19 PTM pada Kamis, 23 September 2021.

  1. Provinsi Jawa Barat: 150 klaster
  2. Provinsi Jawa Tengah: 131 klaster
  3. Provinsi Nusa Tenggara Timur: 104 klaster
  4. Provinsi Sumatera Utara: 52 klaster
  5. Provinsi Sumatera Barat: 51 klaster
  6. Provinsi Kalimantan Barat: 50 klaster
  7. Provinsi Kalimantan Tengah: 49 klaste
  8. Provinsi Banten: 44 klaster
  9. Provinsi Lampung: 43 klaster
  10. Provinsi D.I. Yogyakarta: 41 klaster
  11. Provinsi Sulawesi Selatan: 33 klaster
  12. Provinsi Sumatera Selatan: 32 klaster
  13. Provinsi Nusa Tenggara Barat: 32 klaster
  14. Provinsi Papua: 31 klaster
  15. Provinsi Aceh: 30 klaster
  16. Provinsi Jambi: 30 klaster
  17. Provinsi Kalimantan Selatan: 29 klaster
  18. Provinsi Riau: 29 klaster
  19. Provinsi D.K.I. Jakarta: 25 klaster
  20. Provinsi Kalimantan Timur: 19 klaster
  21. Provinsi Sulawesi Tengah: 18 klaster
  22. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung: 16 klaster
  23. Provinsi Gorontalo: 15 klaster
  24. Provinsi Bengkulu: 15 klaster
  25. Provinsi Kepulauan Riau: 13 klaster
  26. Provinsi Kalimantan Utara: 9 klaster
  27. Provinsi Papua Barat: 9 klaster
  28. Provinsi Bali: 9 klaster
  29. Provinsi Maluku: 8 klaster
  30. Provinsi Sulawesi Utara: 8 klaster
  31. Provinsi Maluku Utara: 6 klaster
  32. Provinsi Sulawesi Tenggara: 5 klaster
  33. Provinsi Sulawesi Barat: 2 klaster

Sementara, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan pihak sekolah untuk berhati-hati dan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam menggelar pembelajaran tatap muka.

Hal ini menyusul munculnya klaster baru Covid-19 akibat PTM di sejumlah daerah di Indonesia.

"Saya meminta kepada satuan pendidikan agar dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka secara hati-hati dan selalu mengutamakan kesehatan peserta didik dari penularan Covid-19," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Kamis (23/9/2021).

Wiku juga mengingatkan untuk pihak sekolah harus memperhatikan proses skrining kesehatan, pengaturan kapasitas ruangan, dan jarak antar orang dalam PTM.

Menurut data jumlah klaster sekolah berbeda berdasarkan satuan pendidikan. Sementara SMA menjadi salah satu pendidikan dengan jumlah klaster terbanyak.

Adapun rincian klaster Covid-19 per jenjang sekolah adalah sebagai berikut:

PAUD ditemukan klaster penularan Covid-19 sebanyak 1,91 persen atau setara 251 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jumlah guru dan siswa PAUD yang terkonfirmasi Covid-19 masing-masing sebanyak 956 guru dan 2.006 peserta didik.

SD ditemukan klaster penularan Covid-19 sekitar 2,77 persen atau sebanyak 583 pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Jumlah guru dan siswa SD yang terkonfirmasi Covid-19 selama PTM terbatas sebanyak 3.166 guru dan 6.928 siswa.

SMP ditemukan klaster Covid-19 sebanyak 3,42 persen atau setara 244 pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) saat gelaran PTM terbatas. Adapun guru dan siswa SMP yang terinfeksi Covid-19 selama PTM terbatas sebanyak 1.482 untuk guru dan 2.201 untuk siswa.

SMA ditemukan klaster penularan Covid-19 sekitar 4,55 persen atau setara 109 Sekolah Menengah Atas (SMA) selama menggelar PTM terbatas. Terdapat 797 guru dan 1.934 siswa SMA yang terkonfirmasi positif Covid-19.

SMK ditemukan klaster penularan Covid-19 sebanyak 3,07 persen atau sebanyak 71 SMK saat pelaksanaan PTM terbatas. Sementara terdapat 605 guru dan 1.590 siswa SMK yang terkonfirmasi Covid-19.

SLB ditemukan klaster penularan Covid-19 3,27 persen atau sekitar 13 pada jenjang Sekolah Luar Biasa (SLB) selama PTM terbatas. Terdapat 135 guru dan 112 siswa SLB yang terkonfirmasi Covid-19.

Baca Juga: