MOSKOW - Kepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos Yury Borisov mengungkap penyebab utama kegagalan Luna-25, misi ke Bulan negara itu. Pesawat itu gagal mematikan mesinnya tepat waktu dan membelok dari orbit yang dituju, kata Borisov.

"Sayangnya, pemadaman mesin tidak terjadi secara normal, sesuai dengan diagram urutan, tetapi berdasarkan stempel waktu, dan alih-alih 84 detik yang direncanakan, proses itu berjalan selama 127 detik," kata Borisov kepada Rossiya 24, Senin (21/8), seperti dilaporkan RT.

Faktor ini adalah alasan krusial di balik kegagalan misi ke Bulan Rusia, kata Borisov. Komisi khusus telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut, tambahnya.

"Perhitungan balistik awal menunjukkan bahwa karena operasi system propulsi yang tidak normal, perangkat itu pindah ke orbit Bulan terbuka, dan pada dasarnya, menabrak permukaan Bulan," kata Borisov.

Terlepas dari kegagalan misi, para insinyur ruang angkasa Rusia mendapat pengalaman berharga saat mengembangkan Luna-25, kata kepala Roscosmos.

"Tim tentu saja akan mempertimbangkan semua kesalahan yang dibuat selama misi ini, dan saya berharap misi Luna-26, 27, 28 di masa mendatang akan berhasil," kata Borisov.

Luna-25 bertujuan mendarat di dekat kutub selatan Bulan, yang terkenal dengan medannya yang berat. Misi-misi sebelumnya oleh berbagai negara mendarat di wilayah khatulistiwa.

Pesawat ruang angkasa Rusia berhasil mencapai orbit Bulan, mengirimkan kembali foto Bulan beresolusi tinggi. Misi tersebut dijadwalkan mencoba mendarat di Bulan pada 21 Agustus namun gagal.

Baca Juga: