MANILA - Setidaknya 14 orang tewas di Filipina saat Badai Tropis Trami membanjiri desa-desa, menggenangi sungai dan memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka saat mendekati pantai timur.
Presiden Ferdinand Marcos Jr pada Rabu (23/10) memerintahkan para responden untuk bersiap menghadapi badai utama yang mendarat di provinsi timur laut Isabela pada malam hari atau dini hari tanggal 24 Oktober.
"Saya khawatir, yang terburuk belum terjadi. Mari kita semua bersiap," kata Presiden Marcos Jr dalam pengarahan situasi seraya memerintahkan instansi pemerintah untuk memonitor secara ketat volume curah hujan dalam beberapa hari ke depan, menyiapkan sumber daya pemerintah terlebih dahulu, dan mengantisipasi kebutuhan masyarakat.
Peramal cuaca Pag-asa mengatakan dalam buletin pukul 5 sore bahwa pusat Trami terakhir diperkirakan berada 175 kilometer di lepas pantai timur laut Kota Echague di Provinsi Isabela. Peringatan itu menyebutkan angin kencang, hujan lebat, dan gelombang badai di kota-kota pesisir yang berada dalam jalur topan. SB/ST/I-1