Badai yang melintasi Selatan Alabama, Amerika Serikat (AS) menewaskan sedikitnya enam orang pada Kamis (12/1). Banyak pohon tumbang dan rumah rusak akibat insiden itu.

Berbicara kepada The Associated Press, direktur manajemen darurat di Autauga County, Alabama, Ernie Baggett mengatakan keenam korban jiwa tersebar di beberapa rumah di Kota Old Kingston. Para pejabat memperkirakan bahwa 40 hingga 50 rumah rusak atau hancur akibat badai.

Selain korban jiwa, Baggett menuturkan sedikitnya 12 orang terluka cukup parah untuk dibawa ke rumah sakit oleh petugas tanggap darurat. Namun, Baggett belum bisa memastikan tingkat keparahan para korban luka.

Semantara, Koroner Kabupaten Autauga, Buster Barber mengatakan bahwa kru penyelamat masih dalam proses pencarian melalui puing-puing.

"Ada beberapa rumah yang hancur total yang belum digeledah," kata Barber.

National Weather Service melaporkan ada ada 33 laporan tornado terpisah di berbagai negara bagian di AS hingga Kamis malam. Beberapa peringatan tornado pun masih berlaku di Georgia, Carolina Selatan, dan Carolina Utara.

Malesha McVay mengemudi sejajar dengan tornado bersama keluarganya. Dia mengatakan jaraknya kurang dari satu mil dari rumahnya sebelum tiba-tiba berbelok.

Badai pun menyebabkan sekitar 40.000 bangunan di Alabama tak memiliki listrik pada Kamis malam. Sementara di Georgia, sekitar 86.000 bangunan tak memiliki akses listrik pada waktu yang sama usai badai melintas di selatan Atlanta.

Badai yang melanda di Griffin, selatan Atlanta, merusak area perbelanjaan di wilayah tersebut. Kerusakan juga dilaporkan di sebelah barat pusat kota Atlanta di Douglas County dan Cobb County.

Di Kentucky, National Weather Service di Louisville mengonfirmasi bahwa tornado menghantam Mercer County dan mengatakan bahwa para kru sedang mensurvei kerusakan di beberapa wilayah lainnya.

Menurut AP, Ada laporan tentang pohon tumbang, pemadaman listrik, dan kerusakan lain yang tersebar akibat badai yang bergerak di seluruh negara bagian.

profesor meteorologi di Northern Illinois University yang mempelajari tren tornado, Victor Gensini berpendapat badai yang tak biasa itu terjadi karena tiga faktor, yakni siklus La Nina, pemanasan Teluk Meksiko yang kemungkinan terkait dengan perubahan iklim, dan pergeseran tornado selama puluhan tahun dari barat ke timur.

Baca Juga: