HONG KONG - Badai pasir yang parah melanda Beijing dan wilayah timur laut Tiongkok untuk keempat kalinya dalam sebulan, memaksa penduduk tinggal di dalam rumah untuk melindungi diri dari polusi udara.

Dilaporkan CNN, otoritas Beijing mengimbau anak-anak dan orang tua untuk tinggal di rumah, dan orang dewasa yang sehat disarankan untuk tidak melakukan aktivitas di luar ruangan. Warga juga diingatkan untuk menutup jendela dan memakai masker dan pelindung wajah.

Pada Senin (10/4), indeks kualitas udara melonjak ke tingkat "sangat tercemar", menurut Pusat Pemantauan Ekologi dan Lingkungan Kota Beijing.

Konsentrasi partikel PM10 melebihi 1.321 mikrogram per meter kubik pada pukul 9 malam pada Senin, menurut pusat tersebut. Hampir 30 kali lipat dari pedoman rata-rata harian sebesar 45 mikrogram per meter kubik yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

PM10 adalah partikel polusi yang berdiameter kurang dari 10 mikrometer dan dapat mengiritasi mata dan hidung serta menyebar ke paru-paru.

Bahkan partikel yang lebih kecil yang disebut PM2.5 dapat masuk lebih dalam ke paru-paru dan berpotensi memasuki aliran darah.Tingkat PM2.5 telah "berbahaya" di Beijing selama 48 jam terakhir, menurut Indeks Kualitas Udara yang memantau kualitas udara waktu nyata di kota-kota besar di seluruh dunia.

Beijing secara teratur dilanda badai pasir di musim semi dengan kabut asap yang diperburuk oleh meningkatnya aktivitas industri dan penggundulan hutan yang cepat di seluruh Tiongkok utara.

Badai pasir yang baru terjadi adalah yang keempat melanda negara itu sejak 10 Maret, dan yang kedelapan sejak awal tahun ini, media pemerintah melaporkan.

Badai pasir paling parah sepanjang tahun ini terjadi pada 22 Maret ketika partikel PM10 mencapai 1.667 mikrogram per meter kubik, menurut Pusat Pemantauan Ekologi dan Lingkungan Kota Beijing.

Kali ini, daerah yang terkena dampak membentang sejauh selatan Shanghai ke bagian Heilongjiang, provinsi paling utara negara itu, menurut Observatorium Meteorologi Pusat Tiongkok.

Administrasi Nasional dan Padang Rumput Tiongkok mengatakan, pasir dan debu dari bagian selatan Mongolia dan bagian barat Mongolia Dalam dibawa ke tenggara oleh arus udara, yang memicu badai saat ini.

Salah satu pengguna internet Weibo, setara Twitter, di Tiongkok, mengeluh tentang bau yang menyengat.

"Baunya sangat tanah," katanya.

Pengguna lain membandingkan badai itu dengan film sci-fi "Blade Runner" dan mendesak orang lain untuk "memakai pelindung" saat keluar.

Baca Juga: