Jumlah korban tewas akibat Badai John yang menerjang pantai Pasifik Meksiko menjadi 16 orang.

ACAPULCO - Jumlah korban tewas akibat Badai John yang menerjang daratan dua kali di pantai Pasifik Meksiko, bertambah menjadi 16 orang hingga hari Minggu (29/9), kata pihak berwenang.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dalam pesannya di X, memperbarui jumlah korban di negara bagian Guerrero menjadi 15 orang. Sementara seorang pejabat perlindungan sipil di negara bagian tetangga Oaxaca mengatakan kepada AFP, satu nyawa lagi melayang di sana.

Beberapa media melaporkan jumlah korban sedikitnya 20.

John menerjang daratan pada hari Selasa (24/9) sebagai badai Kategori 3 sebelum bergerak maju di sepanjang pantai selama beberapa hari dan menghantam daratan lagi sebagai badai tropis.

Badai tersebut meninggalkan kota tepi pantai Acapulco terendam, menyebabkan kepanikan di kota tersebut yang masih segar dalam ingatan akan Badai Otis -- badai Kategori 5 terbesar yang meninggalkan jejak kerusakan dan puluhan orang tewas pada bulan Oktober tahun lalu.

Sekitar 18.000 personel militer dan petugas penyelamat dikerahkan untuk menangani badai John, lebih dari 5.000 orang dievakuasi dari daerah berisiko tinggi, menurut pihak berwenang.

Sekitar 3.800 orang dibawa ke tempat penampungan.

Ketinggian air mulai turun pada hari Minggu, dan pembersihan sedang dilakukan.

Banyak orang berkeliaran di jalanan berlumpur Acapulco selama akhir pekan, mencari makanan dan bahan bakar atau menunggu bantuan darurat.

Presiden terpilih Claudia Sheinbaum, yang akan mengambil alih jabatan dari Lopez Obrador, mengatakan pada X, ia akan mengunjungi negara bagian Guerrero bersama para menterinya sehari setelah pelantikannya pada hari Selasa untuk menilai situasi dan memastikan "semua bantuan yang diperlukan."

Badai melanda Meksiko setiap tahun di pantai Pasifik dan Atlantik, biasanya antara bulan Mei dan November.

Pada bulan Juli, Badai Beryl memaksa evakuasi ratusan wisatawan dan menyebabkan sedikitnya 18 kematian di Karibia, Venezuela, dan Amerika Serikat.

Sementara itu tim penyelamat berjuang pada hari Minggu untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan bantuan di Amerika Serikat bagian tenggara setelah Badai Helene yang dahsyat, dengan jalan-jalan yang banjir dan pemadaman listrik yang menghambat kemajuan.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim kemungkinan berperan dalam meningkatnya intensitas badai dengan cepat, karena ada lebih banyak energi di lautan yang lebih hangat untuk mereka manfaatkan.

Baca Juga: