JENEWA -Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) padaRabu (1/9) mengatakan, badai Ida yang menghantam Pantai Teluk Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu, bisa menjadi bencana cuaca paling mahal yang pernah tercatat, meskipun upaya pencegahan yang diambil telah berhasil menekan jumlah korban.

Saat ini,negara bagian Louisiana dan Mississippi masih memperhitungkan kerugian yang ditimbulkan oleh badai Kategori 4 yang melanda tepat 16 tahun setelah Badai Katrina mendarat dan menghancurkan daerah tersebut.

Menurut AFP, Ida diketahui telah membunuh empat orang, meskipun jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat, dan pemadaman listrik untuk lebih dari satu juta rumah di seluruh Louisiana.

"Ada kemungkinan biaya ekonomi akan lebih tinggi dari Katrina," kata Kepala Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) PBB,Petteri Taalas, kepada wartawan di Jenewa baru-baru ini.

Sebagai gambaran dia menunjuk"kerusakan besar pada sistem listrik di Louisiana".

Sampai sekarang, Katrina, yang menewaskan lebih dari 1.800 orang dan menghancurkan sebagian besar New Orleans, sejauh ini dianggap sebagai bencana terkait cuaca paling mahal.

Sebuah laporan terbaruWMOyang memeriksa kematian dan kerugian ekonomi akibat cuaca, iklim, dan air yang ekstrem antara 1970 dan 2019, menemukan bahwa Katrina telah menimbulkan kerugian ekonomi hampir 164 miliar dollar AS.

Saat ini, badai Harvey dan Maria, yang keduanya melanda pada 2017, dianggap sebagai bencana terkait cuaca kedua dan ketiga yang paling mahal, membawa label harga masing-masing hampir 97 miliardollar ASdan lebih dari 69 miliardollar AS.

Taalas mengatakan, kemungkinan akan memakan waktu satu bulan atau lebih sebelum perkiraan total nilai kerugian yang disebabkan oleh Ida dapat dibuat. Namun dia memuji bahwa peningkatan sistem peringatan dini dan perlindungan banjir, serta prosedur evakuasi telah menyelamatkan banyak nyawa.

"Kabar baiknya ketika datang ke Ida adalah bahwa korban dibandingkan dengan Katrina, mereka jauh lebih rendah," kata Taalas.

Mami Mizutori, yang mengepalai kantor PBB untuk pengurangan risiko bencana, setuju atas pernyataan tersebut. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa perbedaan antara dampak dari dua badai menunjukkan pentingnya investasi dalam pencegahan.

"Kerugian ekonomi memang akan cukup besar, tetapi kabar baiknya adalah kematiannya sangat, sangat rendah, dan ini karena kota New Orleans dan Louisiana berinvestasi dalam pencegahan," ujarnya.

Menurut dia, apa yang membuat perbedaan terbesar sejak Katrina adalah 14,5 miliardollar ASyang diinvestasikan untuk membangun tembok dan tanggul banjir sebagai bagian dari "sistem pengurangan risiko kerusakan badai dan badai" yang baru.

"Mereka tidak menunggu satu abad lagi untuk melakukan ini. Mereka melakukannya dengan sangat cepat," pungkas dia.

Baca Juga: