Tokyo - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menyatakan dukungannya untuk penguatan literasi dan penguasaan bahasa Indonesia di Jepang.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Tokyo Muhammad Al Aula dalam pembukaan Seminar Tahunan (SEMTA) 2024 Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Jepang, di Balai Indonesia Sekolah Indonesia Tokyo (SIT), Sabtu.
Menurut dia, Seminar Tahunan 2024 oleh APPBIPA cabang Jepang ini sangat strategis untuk mendukung penguatan literasi masyarakat Indonesia dan peningkatan kemampuan penguasaan Bahasa Indonesia baik bagi masyarakat Indonesia maupun Jepang yang tertarik mempelajari Bahasa Indonesia.
"KBRI Tokyo akan terus berkolaborasi mendukung inisiatif dan kegiatan APPBIPA cabang Jepang," katanya.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo Amzul Rifin yang juga hadir pada kegiatan tersebut menekankan, penguasaan Bahasa Indonesia dan Jepang akan semakin memperkuat hubungan masyarakat kedua negara.
"Penguasaan Bahasa Indonesia dan juga Bahasa Jepang akan makin perkuatpeople-to-people contactantar masyarakat kedua negara. Sekaligus mendukung implementasicomprehensive strategic partnershipkedua negara," ujarnya.
SEMTA APPBIPA Jepang 2024 merupakan kegiatan ilmiah tahunan yang untuk tahun ini bertemakan "Ke Mana Arah Bahasa Indonesia - Tantangan dan Peran Diaspora".
Ketua Pengurus Harian APPBIPA Jepang Suyoto menyampaikan apresiasinya atas dukungan KBRI Tokyo terhadap setiap kegiatan yang digelar APPBIPA Jepang.
Hadir selaku pembicara, Kepala Sekolah Indonesia Tokyo Ari Driyaningsih dan Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta(FBS UNJ) sekaligus Ahli Bahasa Liliana Muliastuti.
Ari Driyaningsih dalam paparannya menjelaskan tenaga akademik di SIT berupaya meningkatkan penguatan kultur, bahasa, dan lingkungan yang berkebhinnekaan dalam proses belajar serta berinteraksi dengan pemangku kepentingan sekolah.
Selain itu juga meningkatkan kerja sama dengan sekolah Jepang dan lembaga lainnya guna memperkuat jati diri bangsa.
Sementara itu Liliana Muliastuti menekankan pentingnya memulai "Indonesian Wave" melalui promosi budaya Indonesia di seluruh dunia.
Ia juga menyoroti peningkatan kolaborasi dan inovasi strategis dalam mempromosikan Bahasa Indonesia di luar negeri.
Selain berlangsung di Balai Indonesia, kegiatan SEMTA 2024 juga diikuti secara daring oleh total sekitar 40 orang peserta dari Indonesia.