Depresi tentu mengganggu suasana hati, hingga membuat aktivitas sehari-hari sulit untuk dijalani. Saat mengalami depresi, penting untuk memilih makanan yang dikonsumsi.

Nyatanya, terdapat sejumlah makanan yang memperburuk gejala depresi. Sebab, makanan sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental.

Sehingga, muncul bidang yang sama sekali baru, pskiatri nutrisi untuk mempelajari efek diet pada kondisi seperti depresi. Bukti saat ini menyimpulkan bahwa apa yang Anda makan dapat memengaruhi kemungkinan Anda mengalami depresi atau memperburuk episode depresi yang sudah ada.

Dilansir dari Healthgrades, berikut sejumlah makanan yang harus dihindari saat depresi.

  • Alkohol

Banyak orang yang depresi merasakan keinginan untuk "menenggelamkan kesedihan mereka" dalam alkohol. Namun, minuman keras cenderung memperburuk depresi, bukan membaik.

Alkohol dalam segala bentuknya adalah depresan yang menurunkan ambang batas penghambatan di otak. Efek ini mungkin membuat Anda merasa lebih bahagia dan percaya diri pada awalnya, tetapi pada akhirnya alkohol akan mengganggu keseimbangan kimiawi di otak Anda lebih jauh lagi, sehingga menyebabkan perasaan depresi, sedih, cemas, atau marah.

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan depresi, dan dapat memperburuk episode depresi pada orang yang sudah mengalami depresi. Sebaiknya hindari.

  • Makanan Cepat Saji

Hubungan yang tepat antara makan makanan olahan, seperti burger cepat saji dan kentang goreng, dan risiko depresi belum diketahui, tetapi para peneliti telah menetapkan bahwa pola makan Barat biasanya lebih tinggi dalam biji-bijian olahan dan makanan olahan lainnya-berkontribusi pada peningkatan risiko depresi, dibandingkan dengan pola makan yang lebih sehat.

Untuk mengurangi risiko depresi akibat pola makan, hindari makanan cepat saji, daging olahan, makanan ringan dalam kemasan, dan biji-bijian olahan. Gantilah dengan biji-bijian utuh seperti oatmeal, ditambah dengan banyak sayuran segar.

  • Lemak Jenuh

Saat Anda merasa depresi, hindari makan makanan olahan yang dibuat dengan asam lemak trans, yang dapat meningkatkan peradangan dan memperburuk gejala Anda.

Banyak makanan olahan, mulai dari biskuit camilan dalam kemasan hingga daging untuk makan siang, mengandung lemak trans yang dapat memperburuk episode depresi.

Jenis lemak jenuh lain untuk menghindari depresi termasuk yang ditemukan dalam daging merah, produk susu penuh lemak, mentega, dan minyak tropis seperti minyak kelapa. Jenis lemak ini juga meningkatkan berat badan dan kesehatan jantung yang buruk-keduanya dapat memengaruhi fungsi otak dan suasana hati.

  • Soda

Minuman soda yang dimaniskan dengan gula masuk ke dalam daftar makanan pemicu depresi yang harus dihindari. Bukan hanya karena kandungan gulanya, tetapi juga karena minuman ini meningkatkan peradangan sistemik (di seluruh tubuh).

Peradangan sistemik berdampak negatif pada kemampuan otak untuk berfungsi secara efektif, termasuk kemampuannya untuk mengatasi stres dan gejala depresi. Alih-alih menyeruput soda biasa saat Anda merasa sedih, cobalah minuman berkafein yang bebas gula.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan suasana hati. Anda bahkan dapat meninggalkan soda dan menikmati secangkir kopi atau teh sebagai gantinya.

Baca Juga: