Wakil Ketua Platform Teknologi PV Austria, Hubert Fechner yakin lebih dari 2 GW kapasitas tenaga surya telah dipasang di Austria selama tahun 2023. Ia bahkan memprediksi angka terpasangnya mencapai 2,5 GW.

Namun, wakil dari Asosiasi Manufaktur dan Penelitian PV itu menambahkan bahwa ia tak memiliki data resmi yang mengkonfirmasi angka pastinya, tetapi umpan balik dari operator jaringan menunjukkan bahwa ambang batas tersebut telah terlampaui.

"Jika kita akan berakhir pada 2,2 GW atau 2,5 GW, tidak ada yang tahu untuk saat ini. Namun, kita telah melampaui ambang batas 2 GW," kata Hubert, dikutip dari PV Magazine, Jumat (12/1).

Berdasarkan PV Austria, negara tersebut memasang 1 GW tenaga surya pada tahun 2022. Hal ini membuat total kapasitas PV di negara tersebut menjadi 3,78 GW, menyumbang 6,6 persen dari total permintaan listrik.

Austria memasang 740 MW sistem PV baru pada tahun 2021, 341 MW pada tahun 2020, dan 247 MW pada tahun 2019. Hubert mengatakan bahwa jika negara Eropa tengah yang terkurung daratan ini mempertahankan laju pemasangan ini,

"Kami mungkin akan mencapai sekitar 20 GW pada tahun 2030 dan 40 GW pada tahun 2040 seperti yang ditunjukkan dalam rencana nasional kami," ucapnya.

Undang-Undang Perpanjangan Energi Terbarukan (EAG) 2021 menetapkan bahwa 11 TWh energi surya akan dibutuhkan untuk menyumbang 27 TWh peningkatan pembangkit listrik terbarukan pada akhir dekade ini. Pemerintah Austria mengatakan bahwa tenaga surya akan "bergantung" pada satu juta instalasi atap untuk mencapai target tersebut.

Komentar Fechner muncul ketika Badan Energi Internasional (IEA) merilis survei nasional tentang aplikasi PV Austria pada tahun 2022. Laporan yang ditulis oleh Fechner ini menyatakan bahwa pasar lokal masih didominasi oleh instalasi atap, yang terdiri dari 83% dari semua proyek PV. Namun untuk pertama kalinya, "sejumlah besar sistem PV yang dipasang di tanah dilaporkan" dengan 157 MW PV skala utilitas dipasang pada tahun 2022, menurut dokumen tersebut.

Fechner mengatakan bahwa instalasi surya di atap menjadi populer karena adanya kebijakan yang memberi insentif untuk pemasangan PV di infrastruktur yang sudah ada, seperti gedung-gedung dan tempat parkir. Menurutnya, kecemasan masyarakat umum akan hilangnya ruang, yang juga dikenal sebagai lahan yang "disegel", juga berperan dalam popularitas surya atap.

Austria yang berhasil mempertahankan instalasi tenaga surya sebesar 2 GW di masa depan akan menjadi "kesuksesan besar". Namun, laporan tersebut memperingatkan tentang "pertumbuhan berkelanjutan," yang menyatakan bahwa upaya khusus perlu dilakukan untuk mempertahankan kecepatan yang diperlukan untuk memenuhi target 41 TWh yang lebih besar pada tahun 2040.

Baca Juga: