WINA - Presiden Austria, Alexander Van der Bellen, pada Minggu (19/5) mengatakan akan menggelar pemilu yang dipercepat pada September mendatang, setelah pemerintahan negaranya mengalami keruntuhan akibat skandal korupsi.

"Saya meneyerukan agar pemilu segera digelar pada awal September," kata Presiden Van der Bellen dalam konferensi pers usai berunding dengan Kanselir Sebastian Kurz.

Pemilu yang dipercepat diserukan setelah Wakil Kanselir Heinz-Christian Strache menyatakan mundur pada Sabtu (18/5), setelah dua surat kabar Jerman, Der Spiegel dan Sueddeutsche Zeitung, edisi Jumat (17/5) memuat video yang memperlihatkan Strache sedang menawarkan kontrak negara kepada seorang penyokong dana gadungan asal Russia, sebagai balasan bantuan kampanye bagi partainya, Freedom Party, sebelum pemilu parlemen 2017 lalu.

Mengetahui akan digelarnya pemilu yang dipercepat, pada demonstran antipemerintah, menyambut baik lamgkah politik ini dan mereka mengharapkan dalam pemilu mendatang Kanselir Kurz tersingkir dan pemerintahan Austria yang baru akan diisi oleh politisi dari partai penyokong Kurz, People's Party, maupun Freedom Party. AFP/I-1

Baca Juga: