Ketika Letnan James Cook pada 1770 mengklaim Australia sebagai wilayah kerajaan Inggris wilayah tandus dan panas ini sangat tidak ramah bagi kehidupan orang Eropa. Inggris Raya menjadikannya sebagai tempat pembuangan tahanan yang pertama tiba pada 26 Januari 1788 di di Botany Bay.

PEMUDA Inggris Thomas Barrett dijatuhi hukuman mati tiga kali. Pelanggaran pertamanya terjadi pada tahun 1782, ketika dia masih di bawah umur, dan dihukum karena mencuri jam tangan perak. Namun, Barrett diampuni, dan alih-alih dikirim ke tahanan, dia dikirim ke koloni Amerika Utara.

Sebelum kapalnya meninggalkan Inggris, terjadi pemberontakan yang memungkinkan Barrett melarikan diri. Namun begitu kebebasannya hanya berumur pendek. Barrett ditangkap kembali. Sekali lagi dijatuhi hukuman mati atas tindakannya.

Tetapi untuk kedua kalinya hidupnya diselamatkan oleh anugerah kerajaan. Dan kebetulan Thomas Barrett menaiki kapal dagang Charlotte pada tahun 1787 dan diangkut ke tempat terpencil. Ia tidak tahu akan dibawa ke mana. Bersama dengan narapidana lain di armada pertama ia belakangan tahu jika dibawa ke Australia.

Laman Historiek menulis, Australia diklaim sebagai Kerajaan Inggris oleh Letnan James Cook pada1770, yang menggunakan kapalHMB Endeavour untuk menjelajahi benua itu.Pada pandangan pertamanya wilayah ini dianggap sebagai alternatif yang baik. Meski telah dihuni oleh orang-orang Aborigin selama ribuan tahun, namun tidak ditemukan kekuatan dari bangsa Eropa untuk mendirikan koloni di sana.

Armada narapidana yang dikapalkan dari Inggris Raya tiba untuk pertama kalinya di Australia pada 26 Januari 1788. Selanjutnya koloni hukuman didirikan di tempat yang sekarang menjadi kota metropolitan Sydney.

Siapakah orang-orang yang kemudian berakhir di penjara pada tanah yang diterangi matahari di ujung dunia ini? Ya, mereka memang tahanan, namun bukan hanya sekelompok penjahat dengan catatan kriminal biasa. Diantara mereka ada sejumlah besar orang yang memprotes pelanggaran sosial dan sama sekali tidak menganggap diri mereka kriminal.

Misalnya, mereka adalah pemburu liar yang tidak mengenali tempat perburuan bangsawan yang luas. Contoh lainnya adalah orang Ludd atauLuddites. Mereka telah menghancurkan mesin di industri yang sedang berkembang karena membuat tidak memiliki roti untuk dimakan.

Narapidana lainnya adalah para pejuang kemerdekaan Irlandia yang ingin merebut diri dari kekuasaan Inggris. Singkatnya para narapidana yang dikirim ke Australia adalah pembuat onar, orang keras kepala yang tidak dapat diperbaiki. Hal ini membedakan mereka dari para pencuri, pembunuh, dan pelacur.

Namun setelah gelombang narapidana pada tahap pertama, dalam beberapa tahun kemudian orang-orang merdeka juga datang dari Inggris Raya dan Irlandia. Mereka memimpikan kehidupan yang lebih baik. Para emigran ini pindah lebih dalam ke negara itu daripada jalur pantai, yang dikendalikan oleh otoritas kolonial, dan merampas tanah yang luas.

Beberapa di antaranya terinspirasi oleh Edward Gibbon Wakefield (1796-1862), yang menulis pamflet selama berada di Penjara Newgate pada t1820-an. Ia mendesak petani dengan lahan kecil untuk memulai hidup baru di Australia.

Setelah itu bukan hanya orang miskin yang menetap di benua muda ini. Australia juga menjadi tujuan bagai Inggris Raya untuk mengirim subjek yang tidak puas terhadap pemerintah. Mereka adalah kaum borjuasi dan bangsawan kelas rendah.

Australia juga menjadi tempat untuk orang-orang muda dengan hutang judi, majikan yang telah menghamili pelayan, atau seorang yang terdampar dalam studi akademis, dan lainnya. Misalnya, penulis Inggris dan kritikus sosial yang menciptakan beberapa karakter fiksi paling terkenal di dunia Charles Dickens (1812-1870) mengirim dua putranya yang paling tidak berbakat ke Australia.

Dalam banyak hal, sejarah Australia tidak dapat dipisahkan dari negara induknya. Populasi, pemukim, dan narapidana yang datang ke benua baru mencerminkan situasi sosial dan politik Inggris saat itu. Entah mereka pergi karena takut atau berharap, orang Inggris dan orang Eropa lainnya yang tiba di Australia menghadapi kondisi kehidupan yang brutal.

Bagi para pendatang itu Australia menjadi tempat yang sulit. Mereka kekurangan air untuk mengairi lahan pertanian. Kondisi tanah yang berbeda, pertanian menjadi sangat sulit pada masa-masa awal. Alamnya memiliki sedikit hal baik untuk ditawarkan. Dalam ekspedisi tidak ditemukan sungai yang dapat dilayari seperti Mississippi. Akhirnya banyak dari mereka kehilangan nyawa di tengah panasnya suhu gurun.

Penjajah terus berpikir dengan cara Eropa untuk waktu yang lama. Mereka tidak cukup menyadari betapa keringnya lingkungan hidup baru yang ditinggali. Mereka mencoba menembus Australia bagian selatan dan barat, meskipun daerah itu sebenarnya tidak mungkin untuk ditinggali karena iklim gurun yang ada di sana. Banyak yang mati kehausan, menjadi gila atau bunuh diri. Namun ada orang yang bertahan dan berjuang untuk mencari nafkah.

Pada tahun-tahun awal New South Wales yang rapuh itu (sebutan awal British Australia), persediaan makanan secara teratur habis. Orang-orang harus puas dengan jatah yang sedikit sampai armada baru tiba dengan perbekalan di atas kapal.

Meskipun bertani sangat berisiko karena kurangnya air, para pemukim menemukan bahwa iklimnya cocok untuk peternakan khususnya peternakan domba. Dompa menguntungkan bukan hanya dagingnya namun bulunya untuk dijadikan pakaian hangat. Itulah mengapa peternakan domba menjadi landasan ekonomi Australia pada pertengahan abad ke-19. hay/and

Baca Juga: