CANBERRA - Lebih dari 200 orang ditangkap pada Selasa (8/6) di Australia sebagai bagian dari penindakan besar-besaran terhadap jaringan kejahatan terorganisir yang membentang di beberapa benua. Penangkapan besar-besaran ini berkat dilaksanakannya operasi gabungan Ironside selama tiga tahun yang dilakukan oleh Polisi Federal Australia dan Biro Investigasi Federal AS (FBI) yang melibatkan pemantauan terhadap ANOM, sebuah aplikasi yang dulunya terenkripsi yang populer di kalangan anggota kejahatan terorganisasi.

PM Scott Morrison mengatakan "Operasi Ironside telah memberikan pukulan berat yang akan bergaung di sekitar kejahatan terorganisir di seluruh dunia," ucap Morrison. "Ini adalah momen penting dalam sejarah penegakan hukum di Australia," imbuhnya.

Para petugas menemukan sangat banyak informasi saat memantau situs ANOM terkait perdagangan narkoba gelap di berbagai penjuru Asia, Amerika Selatan, Timur Tengah dan Australia, selain 20 rencana pembunuhan.

Para pejabat Australia mengumumkan bahwa 224 orang ditangkap pada Senin (7/6) dan lebih dari 4.000 polisi Australia juga menyita hampir empat ton narkoba, lebih dari 100 pucuk senjata api dan hampir 35 juta dollar uang tunai selama penggerebekan yang berlangsung di berbagai penjuru negara itu. AFP/VoA/I-1

Baca Juga: