SYDNEY - Australia baru-baru ini dilaporkan telah mengalami peningkatan pesat dalam kasus mpox dalam tiga bulan terakhir, dan seorang pakar kesehatan mengkhawatirkan rendahnya tingkat vaksinasi dapat memicu lonjakan kasus di luar kota.

Dikutip dari The Straits Times, sejauh ini pada tahun 2024, 737 kasus telah tercatat, dengan sebagian besar kasus terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Sebagai perbandingan, terdapat 26 kasus pada tahun 2023 dan 144 kasus pada tahun 2022. Mayoritas kasus baru pada tahun 2024 terjadi di negara bagian tenggara dan semua, kecuali dua kasus dilaporkan terjadi pada wanita.

Seorang juru bicara Departemen Kesehatan dan Perawatan Lansia Australia mengatakan kasus telah meningkat sejak Mei 2024. Negara tersebut telah merespons dengan mencabut pembatasan terhadap siapa saja yang dapat divaksinasi, sehingga memungkinkan orang-orang dari segala usia yang berisiko terpapar mpox untuk memenuhi syarat.

Virus Terdeteksi

Seorang dokter kesehatan seksual dan dokter umum di Sydney, Matthew Shields, mengatakan kepada lembaga penyiaran nasional Australian Broadcasting Corporation (ABC) bahwa virus tersebut terdeteksi di luar wilayah metropolitan, tempat tingkat vaksinasi lebih rendah.

Mpox sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet yang disebabkan oleh virus yang ditularkan ke manusia oleh hewan yang terinfeksi yang juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak fisik yang dekat.

Dalam beberapa kasus mematikan, penyakit ini menyebabkan demam, nyeri otot dan lesi besar seperti bisul pada kulit. Virus ini menjadi perhatian internasional pada bulan Mei 2022, ketika klade 2b menyebar ke seluruh dunia, sebagian besar menyerang pria gay dan biseksual.

Pada bulan Juli 2022, Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia, yang merupakan tingkat kewaspadaan tertinggi. Australia belum melaporkan kasus varian klade 1b baru yang diyakini lebih berbahaya.

Sebelumnya, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menyerukan penyebaran vaksin secara segera dan tindakan medis untuk memerangi ancaman mpox yang semakin meningkat, khususnya di Afrika.

Berbicara di Majelis Umum PBB di New York, Ramaphosa menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh pandemi dan endemik, termasuk mpox yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh benua.

"Kami khawatir dengan penyebaran mpox di seluruh dunia dan khususnya Afrika. Kami mendesak masyarakat internasional untuk memobilisasi persediaan vaksin dan tindakan pencegahan medis lainnya untuk dialokasikan ke tempat yang paling membutuhkan," katanya.

Ramaphosa menekankan pandemi dan penyakit endemik menimbulkan ancaman serius bagi semua orang. Penyebaran wabah mpox telah menimbulkan kekhawatiran di beberapa negara Afrika karena berlangsung secara cepat dan kerentanan sistem layanan kesehatan.

Seruan terhadap vaksin muncul ketika organisasi internasional, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Afrika CDC) yang berbasis di Addis Ababa, Ethiopia, berupaya mengoordinasikan upaya untuk membendung virus itu.

Baca Juga: