Canberra akan menentang rencana menambahkan Great Barrier Reef ke dalam daftar situs Warisan Dunia UNESCO yang terancam punah. Great Barrier Reef telah dimasukkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1981.

CANBERRA -Pemerintah Australia pada Selasa (29/11) mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk melobi rencana PBB untuk menambahkan Great Barrier Reef ke dalam daftar situs Warisan Dunia UNESCO yang terancam punah.

Para ahli konservasi yang bekerja sama dengan PBB pada Senin (28/11) memperingatkan, terumbu karang terbesar di dunia itu akan ditambahkan ke daftar situs Warisan Dunia yang terancam punah.

Great Barrier Reef, di pantai timur laut Australia, telah masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO sejak 1981.

Tetapi jika PBB memutuskan untuk menetapkan terumbu karang sebagai terancam punah, itu membuat pemerintah Australia mengkhawatirkan, situs tersebut nantinya akan dihapus dari daftar Warisan Dunia seluruhnya.

"Tidak perlu memilih Great Barrier Reef dengan cara ini," kata Menteri Lingkungan Hidup Australia, Tanya Pibersek.

Pibersek menambahkan, pemerintahnya akan melobi UNESCO supaya tidak jadi memasukkan terumbu karang Great Barrier Reef ke dalam daftar situs yang terancam punah.

Eleanor Carter dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan perwakilan UNESCO Hans Thulstrup mengatakan, terumbu karang itu "dipengaruhi secara signifikan oleh faktor perubahan iklim" terlepas dari upaya Australia.

"Ketahanan properti untuk pulih dari dampak perubahan iklim secara substansial dikompromikan," kata para pakar lingkungan itu dalam sebuah laporan berdasarkan misi terkait Great Barrier Reef.

Laporan itu menambahkan, Australia tidak memiliki target perubahan iklim yang jelas dan mencatat beberapa langkah yang telah dijanjikan negara itu, juga tidak sepenuhnya dilaksanakan, terutama mengenai penangkapan ikan dan kualitas air.

Pemerintah Australia pada Januari lalu mengumumkan paket miliaran dollar untuk melindungi terumbu karang terbesar di dunia itu.

Pengumuman itu dirilis setelah Australia ingin menghindari ancaman penurunan peringkat daftar warisan UNESCO.

Para pencinta lingkungan menggambarkan, dana yang diumumkan tahun ini ibaratnya "perban pada kaki yang patah."

Pada Mei, 91 persen terumbu karang telah rusak dan mengalami pemutihan (bleaching) sebagai dampak gelombang panas dari musim panas yang berkepanjangan, demikian kilah pejabat Australia.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dari koalisi kiri-tengah yang terpilih tahun ini, menjanjikan lebih banyak aksi iklim.

Pemerintah Australia dilaporkan sedang menggelar pembicaraan dengan UNESCO, untuk menghindari penghapusan sepenuhnya Great Barrier Reef dari daftar situs warisan dunia. DW/AFP/AP/I-1

Baca Juga: