Menteri Energi Chris Bowen menyampaikan bahwa Australia telah merealisasikan rencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga hidrogen terbarukan senilai 51 juta dolar Australia atau setara 34 juta dolar Amerika Serikat di negara bagian Victoria. Ini sebagai upaya Negeri Kangguru untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan sumber daya listrik alternatif.

Bowen dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa elektroliser 10 megawatt yang akan dibangun di Wodonga, Victoria, akan lebih besar daripada unit serupa yang ada di Australia saat ini. Pembangunan elektroliser itu nantinya juga akan digunakan untuk memadukan hidrogen ramah lingkungan ke dalam jaringan gas untuk memasok sekitar 40 ribu rumah.

Australia telah berupaya meningkatkan produksi hidrogen untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan membantu memenuhi kebutuhan mitra dagang yang ingin mengurangi emisi.

Bowen mengatakan bahwa pembangunan elektroliser baru teknologi untuk memproduksi hidrogen rendah emisi dari tenaga terbarukan akan dimulai tahun ini, dan akan mulai beroperasi pada tahun 2025.

"Pendanaan untuk proyek ini berasal dari pemerintah Victoria, Badan Energi Terbarukan Australia (ARENA) dari pemerintah federal, dan Clean Energy Finance Corporation," kata Bowen, dikutip dari Reuters, Minggu (25/6).

"Proyek ini akan didukung oleh energi dari ladang angin," lanjutnya.

ARENA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dana tersebut akan diberikan kepada perusahaan infrastruktur energi, Australian Gas Infrastructure Group, yang akan melaksanakan proyek tersebut.

CEO ARENA Darren Miller mengatakan bahwa jumlah hidrogen terbarukan yang akan diproduksi belum pernah terjadi sebelumnya di Australia. Menurutnya, Australia harus terus mengembangkan industri hidrogen.

"Sangat penting untuk meningkatkan industri hidrogen terbarukan di Australia agar kita dapat menjalankan proyek-proyek generasi pertama ini," ujar Miller.

Pada bulan Mei, pemerintahan Partai Buruh Perdana Menteri Anthony Albanese mengumumkan program "Hydrogen Headstart" senilai 2 miliar dolar Australia, dengan tujuan mempercepat produksi dan ekspor bahan bakar hidrogen.

Sebagai informasi, pembangkit listrik hidrogen adalah sistem yang menggunakan reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen untuk menghasilkan energi listrik. Proses ini dikenal sebagai elektrolisis air, di mana air (H2O) diuraikan menjadi hidrogen (H2) dan oksigen (O2) menggunakan aliran arus listrik.

Pembangkit listrik hidrogen memiliki beberapa keuntungan. Pertama, hidrogen adalah bahan bakar yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polutan udara saat digunakan dalam sel bahan bakar. Selain itu, hidrogen dapat dihasilkan dari berbagai sumber, termasuk air dan sumber energi terbarukan seperti energi surya dan energi angin. Ini menjadikan hidrogen sebagai alternatif yang menarik untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Pembangkit listrik hidrogen merupakan salah satu bentuk teknologi energi yang sedang dikembangkan dengan tujuan untuk menghasilkan energi bersih dan berkelanjutan.

Baca Juga: