Demi menangkis pengaruh Tiongkok yang meluas di kawasan Pasifik, PM Australia, Anthony Albanese, telah mendesak pembentukan pakta keamanan baru yang cepat dengan Papua New Guinea.

PORT MORESBY - Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, pada Kamis (12/1), menyerukan pembentukan pakta keamanan baru yang cepat dengan Papua New Guinea (PNG), di saat pemerintahnya hendak menangkis pengaruh Tiongkok yang meluas di kawasan Pasifik.

Dalam pidato pertama di hadapan parlemen PNG di Port Moresby yang dilakukan oleh kepala pemerintahan asing, Albanese menggarisbawahi perlunya pendekatan yang mengutamakan "keluarga" Pasifik, di mana ia secara implisit merujuk pada mengeluarkan Tiongkok dari keluarga tersebut.

Pemimpin Australia itu mendesak dibentuknya kesimpulan cepat dalam negosiasi pakta keamanan yang mencakup tantangan hukum dan ketertiban dengan negara Pasifik yang kaya akan sumber daya alam itu.

"Hal tersebut akan menjadi pakta berdasarkan kepercayaan yang mendalam dan pakta yang dibangun berdasar pendekatan yang mendahulukan keluarga terhadap keamanan regional," kata PM Albanese.

Pemerintahan Albanese yang berhaluan kiri-tengah, telah bertindak cepat untuk menjalin hubungan dengan negara-negara Pasifik sejak pemilu Mei 2022. Ia sangat prihatin akan pengaruh diplomatik, ekonomi, dan militer Tiongkok yang meluas.

Australia sejak lama memiliki hubungan pertahanan dengan PNG, yang mencakup angkatan bersenjata dan polisi. Empat kapal patroli Australia dijadwalkan akan diserahkan ke PNG pada tahun ini.

Papua New Guinea, yang memperoleh kemerdekaan dari pemerintah Australia pada 1975, adalah penerima terbesar bantuan Australia. Bantuan yang diberikan Australia tahun ini diperkirakan mencapai 480 juta dollar Australia. AFP/I-1

Baca Juga: