SYDNEY - Australia dan Papua Nugini mencapai kesepakatan keamanan pada Kamis (7/12). Perjanjian ini memperkuat hubungan Australia dengan negara tetangga utamanya di Pasifik yang terus-menerus didekati Tiongkok.

Canberra mendorong perjanjian yang lebih substantif pada awal tahun ini, namun Papua Nugini menolak keras karena para pemimpin khawatir perjanjian tersebut akan merusak "hak kedaulatan" negara tersebut.

Perjanjian ini berfokus pada keamanan dalam negeri Papua Nugini, seiring dengan upaya polisi untuk memberantas perdagangan senjata, penyelundupan narkoba, dan kekerasan suku.

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan kesepakatan itu mencakup "spektrum keamanan yang luas", termasuk kepolisian dan dukungan terhadap sistem peradilan negara tersebut.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan hal ini akan membantu "stabilitas regional" di Pasifik.

Papua Nugini memberikan Amerika Serikat akses "tanpa hambatan" ke pangkalan angkatan laut, pelabuhan, dan lapangan udara utama berdasarkan kesepakatan yang disepakati awal tahun ini.

Baca Juga: