Rencana Russia untuk membangun kedutaan besar baru mereka dekat gedung parlemen Australia menemui hambatan besar setelah pengadilan tertinggi pada Senin (26/6) menolak permintaan pihak Russia untuk mendapatkan perlindungan sementara dari penggusuran.

CANBERRA - Permohonan Russia untuk membangun kedutaan besar baru di dekat gedung parlemen Australia menemui hambatan besar setelah pengadilan tertinggi Australia pada Senin (26/6) menolak permintaan pihak Russia untuk mendapatkan perlindungan sementara dari penggusuran.

Australia telah memblokir upaya Russia untuk membangun kedutaan besar baru di Ibu Kota Canberra, yang lokasinya berdekatan dengan Gedung Parlemen, setelah badan-badan intelijen memperingatkan tentang kemungkinan digunakannya lokasi itu sebagai markas untuk memata-matai para anggota parlemen.

"Pemerintah telah menerima nasihat keamanan yang sangat jelas mengenai risiko yang ditimbulkan oleh kehadiran baru Russia yang begitu dekat dengan Gedung Parlemen," kata Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, kepada wartawan. "Kami bertindak cepat untuk memastikan bahwa tidak ada kantor perwakilan diplomatik resmi pada lokasi yang disewakan tersebut," imbuh dia.

Sebelumnya pada pekan lalu, pihak Kedutaan Besar Russia mengeluarkan perintah pada saat-saat terakhir untuk mempertahankan sementara lahan tersebut, sambil mengirim seorang diplomat misterius untuk berjongkok di lokasi itu selama proses hukum terjadi.

"Pengadilan tinggi Australia memutuskan pada Senin pagi bahwa Russia harus mengosongkan sementara lahan tersebut sampai kasusnya kembali ke pengadilan untuk argumen hukum yang lebih rinci," lapor media lokal.

Russia membayar sewa tanah itu dari pemerintah Australia pada 2008 dan pada 2011 diberikan persetujuan untuk membangun kedutaan baru di sana. Namun pemerintah Australia mengumumkan pekan lalu pihaknya mengakhiri perjanjian sewa itu.SB/AFP/I-1

Baca Juga: