Untuk mengakselerasi vaksinasi bagi kelompok rentan di empat kabupaten di NTT, Australia membantu vaksinasi Covid-19.

JAKARTA - Pemerintah Australia membantu Indonesia dengan mengambil bagian dalam program akselerasi vaksinasi Covid-19 bagi kelompok rentan di empat kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Program tersebut dilaksanakan di Kabupaten Sabu Raijua, Belu, Timor Tengah Selatan, dan Sumba Barat Daya.

"Selain untuk memastikan kelompok rentan dapat terlindungi dari Covid-19 melalui vaksinasi, program ini juga bertujuan untuk memberikan akses kesehatan yang inklusif," kata Koordinator Provinsi Kemitraan Australia-Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan atau Australia Indonesia Health Security Program (AIHSP) NTT, Mei Tatengkeng, di Kupang, Minggu (12/3).

Seperti dikutip dari Antara, dukungan tersebut direalisasikan melalui peran AIHSP bekerja sama dengan Save the Children Indonesia dan Circle of Imagine Society (CIS) Timor yang bergulir sejak Agustus 2022.

Save the Children Indonesia dan CIS Timor sudah menyelenggarakan 124 vaksinasi Covid-19 Inklusif di 35 desa di NTT dengan menjangkau 9.897 orang peserta, termasuk 871 lansia, 66 penyandang disabilitas, 9.052 anggota keluarga pra-sejahtera, 778 orang yang tinggal jauh dari layanan kesehatan, serta kelompok rentan lainnya.

"Vaksinasi inklusif memastikan tersedianya fasilitas yang mendukung berbagai kebutuhan masyarakat, termasuk lansia, perempuan, anak-anak, dan mereka yang menyandang disabilitas serta yang mengalami kesulitan mengakses sarana, prasarana, dan informasi tentang layanan terkait kesehatan," ujarnya.

Menurut Mei, kegiatan itu diselenggarakan berkat kerja kolaboratif dengan organisasi masyarakat sipil, organisasi berbasis komunitas, organisasi penyandang disabilitas, dan aktor lokal lain yang menjadi mitra program kerja.

Selain mendekatkan layanan vaksinasi dengan membuat sentra vaksinasi di desa maupun kampung adat, kata Mei, program tersebut juga melibatkan kader puskesmas untuk menjangkau kelompok rentan, seperti lansia dan penyandang disabilitas yang mengalami hambatan pergerakan.

"Target sasaran utama program Vaccine ini adalah lanjut usia, perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan kelompok inklusi sosial lainnya," ujarnya.

Capaian Sangat Rendah

Sumba adalah salah satu destinasi wisata prioritas di NTT dengan tingkat mobilisasi wisatawan lokal dan mancanegara yang tinggi, namun tingkat pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat setempat masih sangat rendah.

"Salah satu sasaran dari program kami di NTT adalah lansia yang tinggal di komunitas adat, karena mereka berpotensi terpapar Covid-19 dari aktivitas pariwisata. Lansia merupakan salah satu kelompok rentan yang menyumbang kematian terbanyak akibat Covid-19," ujarnya.

Menurut Mei, meski pandemi sudah berlangsung lebih dari tiga tahun, capaian vaksinasi untuk lansia di atas 60 tahun di NTT masih rendah.

Dilansir dari laporan vaksin.kemkes.go.id per 3 Maret 2023, target vaksinasi untuk lansia di NTT sebanyak 405.566 jiwa. Dari jumlah tersebut, yang sudah divaksin lengkap dosis 1 dan 2 baru mencapai 200.473 jiwa atau setara 49,43 persen.

"Artinya, satu dari dua lansia di NTT belum mendapat vaksin lengkap. Capaian untuk vaksin penguat 1 bahkan jauh lebih rendah. Data menunjukkan sembilan dari 10 lansia di NTT belum pernah menerima vaksin penguat 1," katanya.

Program yang didanai sepenuhnya oleh Pemerintah Australia kembali digelar pada hari ini dengan menyasar masyarakat Kampung Adat Ratenggaro, Desa Maliti Bondo Ate, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.

Baca Juga: