CANBERRA - Lima kapal perang Australia menggelar latihan militer bersama dengan armada Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan Jepang di perairan lepas Filipina, Laut Tiongkok Selatan (LTS).
Armada Australia yang dipimpin kapal HMAS Canberra itu bergabung dengan armada penyerang AS, yang terdiri dari kapal induk USS Ronald Reagan dan sebuah kapal perusak Jepang, untuk melakukan latihan trilateral. Latihan trilateral ini dilakukan menjelang simulasi perang bersama skala besar di Hawaii.
Latihan gabungan ini dilakukan saat Tiongkok kembali meluncurkan serangkaian manuver provokatifnya yang membuat situasi di Laut Tiongkok Selatan kembali menegang. Komando Armada Australia, Michael Harris, mengatakan latihan ini menjadi kesempatan mereka bekerja sama dengan AS dan Jepang.
"Menjaga keamanan dan keselamatan di laut membutuhkan angkatan laut yang dapat bekerja sama dengan mulus. Latihan gabungan antara angkatan laut kami menunjukkan tingkat interoperabilitas dan kemampuan yang tinggi antara Australia, Jepang, dan AS," ucap Harris melalui pernyataan yang dirilis Kementerian Pertahanan Australia, Rabu (22/7).
Selama dua hari ke depan, angkatan laut ketiga negara itu akan melakukan berbagai latihan militer yang ditujukan untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Armada Angkatan Laut Australia telah meninggalkan pelabuhan di Darwin sejak 5 Juli lalu. Setelah merampungkan latihan di Laut Tiongkok Selatan, armada Angkatan Laut Australia itu akan menuju Hawaii untuk berpartisipasi dalam Latihan Rim Pasifik (RIMPAC).
Sedangkan sejumlah kapal survei Tiongkok dilaporkan telah masuk ke zona ekonomi eksklusif negara-negara yang terlibat dalam sengketa wilayah Laut Tiongkok Selatan (LTS). Enam kapal survei Tiongkok itu, yakni Hai Yang Di Zhi 12, Hai Yang Di Zhi 4, Tan Suo 1, Tan Suo 2, Shiyan-1, dan Shen Kuo, saat ini berada di LTS. Setelah pekan lalu AS mengumumkan akan membantu melindungi hak pengelolaan sumber daya alam negara-negara Asia Tenggara yang menghadapi tekanan dari Tiongkok. n SB/AFP/P-4
