SYDNEY - Produksi bersama misil hipersonik oleh Australia dan Amerika Serikat (AS) dapat mengurangi tekanan pada basis industri pertahanan AS dan meningkatkan pencegahan di kawasan Indo-Pasifik. Hal itu dikatakan anggota parlemen AS dari Partai Republik, Michael McCaul, di Sydney, pada Jumat (16/8) lalu.
Dalam sebuah sesi wawancara, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS mengatakan bahwa pembuatan senjata mutakhir Australia memberikan contoh betapa efisiennya perizinan alih teknologi pertahanan AS yang sensitif, dan pengecualian lisensi pada 70 persen ekspor pertahanan ke Australia mulai 1 September, akan membantu AS bersaing dengan Tiongkok dalam mengembangkan senjata canggih.
"Senjata hipersonik Tiongkok dapat menghantam Australia dalam hitungan menit, dan Australia tidak dapat menghentikannya saat ini. Jadi kita perlu mengejar ketertinggalannya," kata McCaul.
Australia saat ini dikabarkan sedang menguji Misil Jelajah Serangan Hipersonik (HACM) dengan AS, yang akan dianggap sebagai senjata pertama untuk jet tempur, kata menteri pertahanan dan luar negeri kedua negara setelah pembicaraan pekan lalu. SB/ST/I-1