Atlet Russia tetap dilarang berlomba di cabang olah raga atletik di Olimpiade Paris tahun depan. Meski demikian ketua federasi atletik dunia Sebastian Coe mengakui bahwa "dunia sedang berubah" dan mengatakan situasi sedang dipantau.
PARIS - Atlet Russia tetap dilarang berlomba di cabang olah raga atletik di Olimpiade Paris tahun depan. Meski demikian ketua federasi atletik dunia Sebastian Coe mengakui bahwa "dunia sedang berubah" dan mengatakan situasi sedang dipantau.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan awal bulan ini bahwa atlet dari Russia dan sekutunya Belarus akan dapat berkompetisi di Paris sebagai atlet netral, di luar pertandingan beregu dan selama mereka tidak secara aktif mendukung perang melawan Ukraina.
Langkah ini mengubah larangan awal yang diberlakukan setelah invasi Russia ke Ukraina pada tahun 2022.
Namun presiden federasi Atletik Dunia Coe mengatakan bahwa cabor yang dipimpinnya tidak akan mengizinkan atlet Russia atau Belarusia berkompetisi di Paris. Dalam konferensi telepon dengan beberapa media termasuk AFP, Coe mengatakan bahwa posisinya tidak berubah.
"Tidak ada perubahan," ujar peraih dua medali emas Olimpiade asal Inggris itu.
"Yang paling penting adalah semua orang mulai menyadari bahwa otonomi dan independensi federasi internasional dalam membuat keputusan ini sangatlah penting. Kami membuat keputusan yang kami yakini merupakan kepentingan terbaik bagi olahraga kami,"sambungnya.
Coe menambahkan bahwa "dunia berubah setiap lima menit, situasinya bisa berubah". "Kami memiliki kelompok kerja yang memantau situasi dalam olahraga ini dan akan memberikan saran dan panduan kepada Dewan Eksekutif mengenai keadaan apa yang mungkin perlu ada agar pengecualian dapat dicabut,"jelasnya. ben/AFP/S-2