TOKYO - Atlet dapat diusir dari Olimpiade Tokyo jika mereka melanggar protokol kesehatan virus korona. Aturan itu termasuk pengujian harian dan pemakaian masker. Demikian penjelasan panitia penyelenggara, Selasa (15/6) waktu setempat mereka meluncurkan pedoman yang diperbarui lima pekan sebelum upacara pembukaan.

Versiterbaru dan final dari aturan untuk atlet ini terdiri dari 70 halaman. Aturan itu dilengkapi dengan komik yang dimaksudkan untuk mempermudah penjelasan aturan yang rumit.

Para pejabat penyelenggara Olimpiadeberharap aturan itu akan membangun kepercayaan di antara publik Jepang yang skeptis karena Olimpiadediadakan meskipun pandemi belum terkendali.

Pejabat Olimpiade dan penyelenggara Tokyo 2020 menekankan hukuman khusus bagi para atlet jika mereka melanggar aturan. Itutermasuk peringatan, denda atau bahkan diusir dari Olimpiade.

"Kami mengharapkan Anda untuk bermain sesuai aturan, tetapi jika Anda tidak melakukannya, akan ada sanksi yang akan Anda terima," ujar Pierre Ducrey, direktur operasi Olimpiade untuk Komite Olimpiade Internasional.

Dengan hanya beberapa pekan jelang Olimpiade digelar, Tokyo berada di bawah keadaan darurat virus dan belum ada keputusan yang diambil apakah ada penonton domestik yang diizinkan untuk hadir. Sementara penontondari luar negeri telahdilarang awal tahun ini.

Penyelenggara mencoba mengubah narasi, menekankan langkah-langkah keamanan yang mereka ambil. Mayoritas atlet danorang-orang yang berada di Olimpiade Village akan divaksinasi dan dijauhkan dari publik Jepang. "Protokolyang ada untuk diikuti, tidak ada pelanggaran," ujar direktur IOC Games Christophe Dubi.

Penyelenggara tidak merinci jenissanksi dan yang akan diterapkan untuk pelanggaran tertentu. Sebuah komite disiplin akan menimbang setiap pelanggaran dan kemungkinan hukuman. ben/AFP

Baca Juga: