JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Yenny Wahid mengatakan pemecahan rekor dunia oleh dua atlet Indonesia menjadi obat dan harapan di tengah pandemi Covid-19. Kedua atlet itu mengukir prestasi pada ajang IFSC Climbing World Cup 2021 di Amerika Serikat.

"Ini tentu menjadi prestasi bangsa kita masyarakat Indonesia. Kami berharap ini bisa menjadi secercah harapan di tengah kondisi kita yang masih berada dalam situasi pandemi," kata Yenny Wahid dalam jumpa pers virtual, Sabtu (29/5). "Ini menjadi titik tolak bagi kita untuk bangkit kembali," sambungnya.

Atlet panjang tebing Indonesia Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin sukses mengukir rekor dunia untuk nomor speed putra dalam ajang Piala Dunia Panjat Tebing IFSC 2021 yang berlangsung di Salt Lake City, Utah, AS, Jumat (28/5) waktu setempat (Sabtu WIB).

Kiromal Katibin, yang baru melakukan debutnya dalam ajang Piala Dunia IFSC, sebetulnya lebih dulu mencuri perhatian setelah memecahkan rekor dunia pada babak kualifikasi dengan catatan waktu 5,258 detik saat menghadapi atlet tuan rumah Darren Skolnik.

Catatan waktu milik Katibin itu lebih cepat 0,222 detik daripada rekor sebelumnya milik atlet Iran, Reza Alipourshenazandifar yang dibukukan di Nanjing, Tiongkok, April 2017 silam.

Catatan waktu 5,258 detik milik Katibin tersebut kembali dipecahkan oleh Veddriq Leonardo saat menghadapi rekan senegaranya itu dalam babak final yang berlangsung pada malam harinya.

Leonardo pada akhirnya sukses merebut medali emas sekaligus mengukir rekor dunia baru panjat tebing kategori speed putra setelah finis tercepat dengan catatan 5,208 detik, terpaut 0,050 detik dari rekor sebelumnya milik Katibin.

Yenny pun menyambut gembira raihan emas sekaligus pemecahan rekor dunia panjat tebing putra yang telah lama dinanti. ben/S-2

Baca Juga: