ANTWERPEN - Juara Olimpiade asal Jepang, Daiki Hashimoto, bangkit setelah kesulitan di kualifikasi untuk berhasil mempertahankan gelar all-around putra Kejuaraan Senam Dunia di Antwerp, Belgia, Jumat (6/10).
Hashimoto mencetak 86,132 poin untuk finis satu poin di depan Illia Kovtun dari Ukraina, yang meraih perak (84,998). Pesenam remaja asal Amerika Serikat Frederick Richard secara mengejutkan meraih perunggu (84,332). Hanya dua peserta dari tiap negara yang dapat bersaing di final all-around, dan Hashimoto bisa saja tersingkir.
Namun tim Jepang memilih untuk mempertahankannya dengan mengorbankan Kazuma Kaya, yang finis di depannya dalam kualifikasi hari Minggu. Ini membuktikan keputusan bagus dari tim Jepang, yang memenangkan medali emas tim, dua hari sebelumnya.
Hashimoto memulai dengan nomor senam lantai yang hampir sempurna, tetapi frustrasi setelah mengambil langkah salah dalam pendaratan terakhirnya. Namun, atlet 22 tahun itu kembali tenang. Dia menunjukkan penampilan sempurna yang memberinya gelar dunia senam paling dalam, dua tahun berturut-turut. "Saya sedikit gugup, tapi tidak sebanyak saat kualifikasi," ujar Hashimoto.
Dia pikir semuanya akan baik-baik saja. Tapi, dia juga tidak bisa mengendalikan diri. Setelah (lantai), Hashimoto berkata pada diri sendiri, tidak punya pilihan, selain harus lebih baik. Kovtun hanya finis urutan 19 dalam kualifikasi. Akan tetapi, menampilkan performa cemerlang untuk mengungguli medali perunggu yang diraihnya tahun lalu di Liverpool.
Richard, 19, kemudian membawa AS kembali naik podium putra di ll-around untuk pertama kalinya sejak 2010. "Sungguh menyenangkan dan mengasyikkan, saya telah menyaksikan orang-orang ini selama dua hingga tiga tahun di tingkat internasional. Sekarang saya bisa berdiri di samping mereka dan itu cukup bagus," ujar Richard, yang juga meraih perunggu kategori beregu.
"Tentu saja mereka adalah pesaing dan saya bersemangat untuk kembali di kompetisi mendatang, berusaha meraih medali emas," sambungnya. Rekan setim Hashimoto dari Jepang, Kenta Chiba, yang menempati posisi pertama dalam kualifikasi, gagal finis di podium.
Hashimoto semakin mengukuhkan statusnya sebagai raja baru senam putra. Dia mengambil alih kekuasaan dari rekan senegaranya, Kohei Uchimura. Dia masih memiliki jalan untuk mengejar Uchimura yang sudah pensiun, pemegang 10 mahkota dunia, termasuk enam di all-around, dan mendominasi Olimpiade 2012 dan 2016. ben/AFP/G-1