ATHENA - Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis pada Sabtu (16/9) mengumumkan tambahan dana sebesar 300 juta euro untuk mengatasi dampak perubahan iklim, mengakui skala krisis yang dihadapi negara tersebut.

Kebijakan itu diambil ketika jumlah korban tewas akibat banjir yang melanda negara itu minggu lalu mencapai 17 orang, termasuk dua turis Austria.

"Yunani sedang menghadapi perang di masa damai," kata Mitsotakis dalam pidatonya di kota utara Thessaloniki.

"Selama periode dua minggu, kami mengalami kebakaran hutan terburuk dan banjir terburuk dalam sejarah kami," tambahnya.

"Krisis iklim telah terjadi dan memaksa kita untuk melihat segala sesuatunya secara berbeda," katanya.

Rekonstruksi infrastruktur merupakan hal yang mendesak, kata Mitsotakis, dan mengumumkan tambahan dana khusus sebesar 300 juta euro untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga totalnya mencapai 600 juta euro.

Dana tambahan tersebut akan berasal dari peningkatan biaya akomodasi yang dibebankan kepada wisatawan, terutama di hotel-hotel yang sangat mahal," tambahnya.

Korban tewas akibat Badai Daniel yang melanda wilayah tengah Thessaly, bertambah menjadi 17 orang, Kantor Berita Athena melaporkan, Sabtu.

Tes laboratorium DNA mengonfirmasi dua jenazah yang ditemukan pekan lalu adalah pasangan Austria yang hilang selama lebih dari seminggu, kata sumber kepolisian.

Ternak dan Tanaman Hancur

Banjir di wilayah Thessaly yang disebabkan Badai Daniel juga menenggelamkan 110.000 hewan ternak dan menyapu bersih seperempat produksi pertanian tahunan Yunani, kata para ahli.

Sebelumnya, Yunani bagian timur laut mengalami kebakaran dahsyat selama dua minggu di Taman Nasional Dadia.

Kerusakan di sana mencakup hampir setengah dari total wilayah yang terbakar akibat kebakaran hutan sejak awal musim panas di Yunani, menurut layanan iklim Eropa Copernicus.

Kebakaran di Yunani pada musim panas ini menewaskan sedikitnya 26 orang, sebagian besar adalah migran yang terjebak di hutan dekat perbatasan timur laut dengan Turki.

Mitsotakis juga mengatakan adanya kebutuhan akan asuransi bencana alam baik bagi masyarakat maupun dunia usaha.

Dia mengumumkan diskon 10 persen pada pajak asuransi properti dan asuransi wajib untuk usaha menengah dan besar.

"Ini saatnya untuk memulai debat publik mengenai asuransi wajib bagi semua rumah dan bisnis," tambahnya.

PM Yunani juga menjawab kritik dari pihak oposisi dan komentator lain bahwa pemerintah tidak berbuat cukup banyak untuk mempersiapkan negaranya menghadapi peristiwa cuaca ekstrem di musim panas.

Dia mengakui ada kebingungan soal siapa yang bertanggung jawab, dan kecenderungan untuk saling menyalahkan.

Namun dia mengatakan, "Apapun yang hilang dari kami, sebagai negara dan warga negara, kami akan membangunnya kembali dengan lebih baik."

Baca Juga: