DEPOK - Untuk memperkuat komitmen dalam keberlanjutan lingkungan dan berupaya mengajak lebih banyak orang turut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah plastic P&G Indonesia sejak 2021 memiliki program Conscious Living. Yang terbaru, program ini kolaborasi dengan Rekosistem sebagai mitra pengelolaan sampah.

Head of Marketing and Sustainability Leader P&G Indonesia Jonn Terence Dy mengatakan, kolaborasi ini merupakan momentum yang sangat baik dalam peningkatan efektivitas dan inovasi program Conscious Living dalam pengelolaan sampah plastik. Selain itu diharapkan dapat memperluas jangkauan masyarakat untuk berpartisipasi.

"Inisiatif ini sejalan dengan komitmen P&G Indonesia yang terbagi dalam tiga pilar utama yaitu Iklim, Air, dan Limbah di seluruh operasional bisnisnya untuk keberlanjutan lingkungan," kata dia dalam diskusi interaktif bertajuk Kita dan Plastik yang diadakan di Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia, Kota Depok, Jumat (14/6).

Inovasi program keberlanjutan lingkungan P&G Indonesia dimulai dari pengemasan produk hingga setelah produk selesai dikonsumsi. Beberapa kemasan dari produk-produknya seperti sebagian material produk Gillette Venus dan shampo Herbal Essences telah menggunakan materi daur ulang.

Setelah produk selesai dipakai, konsumen dapat menyetorkan kemasannya untuk diolah melalui program P&G Conscious Living, yang merupakan pelopor program ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah kemasan plastiksachetdan HDPE. Sembari menciptakan dampak lingkungan yang positif, program P&G Conscious Living juga turut memberikan dampak sosial.

Dengan semangat inovasi tersebut, P&G memberi kesempatan kolaborasi dengan berbagai pihak. Permulaan dari aksi Conscious Living dimulai dengan merangkul Pemerintah Jawa Barat dalam memulai program tersebut. Selanjutnya, P&G Indonesia melakukan ekspansi program ke wilayah DKI Jakarta.

Kolaborasi tersebut didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dukungan kedua lembaga sejalan dengan program yang telah dilaksanakan pemerintah yaitu Program Sampah Tanggung Jawab Bersama (Samtama).

Setelah menjalankan program Conscious Living selama beberapa tahun, P&G menyadari pentingnya Inovasi, Edukasi, dan Kolaborasi dalam menggerakkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah plastik. Inovasi diperlukan untuk membangun platform dan solusi yang lebih baik, mengatasi hambatan dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat.

"Edukasi yang terus-menerus penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku. Kolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki tujuan serupa ini merupakan hal yang krusial dalam menangani isu multi-sektoral tersebut," kata dia.

Terence Dy menambahkan P&G selalu memastikan bahwa setiap aktivitas bisnis yang dilakukan selalu mempertimbangkan aspek lingkungan yang berkelanjutan, mulai dari proses produksi, rantai pasokan produk, hingga aspek kemasan setelah dipakai konsumen. Pihaknya menyadari, keberlanjutan, termasuk dalam pengelolaan sampah plastik, tidak dapat diselesaikan sendiri.

"Oleh karena itu, di P&G, kami tidak hanya mengadopsi inovasi sebagai bagian integral dari budaya kami, tetapi juga menjadikannya misi untuk membangun kolaborasi yang bermakna dengan pemangku kepentingan lain dalam mengatasi tantangan lingkungan bersama-sama. Pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas sektor sangatlah krusial dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan," ucapnya.

COO dan Co-Founder Rekosistem Joshua Valentino mengungkapkan, melihat antusiasme masyarakat terhadap program P&G Conscious Living yang semakin besar ia menyatakan optimis. Pihaknya menyadari bahwa kesadaran masyarakat akan sampah plastik sudah mulai meningkat, namun masih terkendala oleh kurangnya dukungan dalam infrastruktur untuk pengumpulan dan pengelolaan sampah.

"Dengan diluncurkannya kolaborasi kami bersama P&G Indonesia, kami berharap dapat menciptakan sebuah perubahan yang mendalam dalam upaya pengelolaan sampah. Kolaborasi ini tidak hanya memberi dampak positif bagi lingkungan saat ini, tetapi juga untuk masa depan generasi mendatang," ujarnya.

Kepala Sub Direktorat Tata Laksana Produsen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ujang Solihin Sidik menyatakan, menyambut baik komitmen yang berkelanjutan dari P&G melalui program Conscious Living. Inisiatif seperti ini merupakan langkah penting dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.

"Kami berharap kolaborasi yang diinisiasi oleh P&G dapat mengajak lebih banyak masyarakat untuk peduli dengan pengelolaan sampah plastik, serta menghasilkan solusi inovatif yang dapat diadopsi secara lebih luas, untuk memastikan masa depan yang lebih bersih dan hijau bagi generasi mendatang," ujar dia.

Baca Juga: