Gangguan psikosomatik yang paling sering dijumpai, yaitu cemas, depresi, serangan panik, dan gangguan tidur.

JAKARTA - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengadakan program penyuluhan tentang gangguan psikosomatik pada masyarakat penyintas Covid-19 di Pandeglang, Banten. Hal ini dilakukan untuk mengatasi dan menekan dampak yang ditimbulkan akibat gangguan psikosomatik.

"Insiden Long Covid-19 Syndrome di Pandeglang berkisar 10-35 persen. Angka yang cukup tinggi," kata Ketua Pelaksana Lapangan FKUI, Edward Faisal, melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (6/9).

Edward mengatakan Pandeglang dipilih sebagai lokasi program Pengabdian Masyarakat FKUI sebab angka kejadian Covid-19 yang termasuk cukup tinggi. Berdasarkan sumber data Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang per 14 Februari 2022, kasus konfirmasi sebanyak 6.769 orang, 6.004 orang sembuh, 506 orang dirawat, dan 259 orang meninggal.

Kegiatan itu dilaksanakan pada Agustus 2022 di Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Zainabiyah, Kelurahan Kertasana, Kecamatan Pagelaran, Pandeglang, serta diikuti sekitar 50 peserta dari kalangan siswa, orang tua, guru madrasah, serta aparatur desa.

Penyuluhan manajemen gangguan psikosomatik long Covid-19 melibatkan sejumlah pakar, di antaranya Hamzah Shatri selaku Ketua Divisi Psikosomatik dan Paliatif, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK UI/RSCM.

Hamzah mengatakan gangguan psikosomatik digambarkan sebagai entitas klinis yang kali pertama ditemukan pada musim semi 2020, ketika pasien Covid-19 masih memiliki gejala setelah beberapa pekan infeksi akut.

Sindrom tersebut didefinisikan sebagai sekumpulan gejala fisik, kognitif, atau psikologis yang persisten selama lebih dari 12 pekan setelah infeksi akut, dan tidak bisa dijelaskan dengan diagnosis alternatif yang lain.

"Sindrom ini sangat erat kaitannya dengan gangguan psikosomatik. Kelelahan adalah gejala yang paling sering ditemukan," katanya.

Gangguan Tidur

Menurut Hamzah, di antara gangguan psikosomatik yang paling sering dijumpai adalah gangguan cemas, depresi, serangan panik, dan gangguan tidur. Kelelahan yang bertahan hingga 3 bulan pascainfeksi, kata Hamzah, berkaitan dengan depresi sedang hingga berat.

Ia mengatakan gangguan psikosomatik bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung triptofan, seperti daging ayam, ikan salmon, dan kedelai.

Sumber makanan lain yang juga bisa dijadikan alternatif pemulihan adalah yang mengandung polifenol, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah. "Selain itu, juga dijelaskan mengenai pentingnya membatasi jumlah konsumsi garam, gula, dan lemak serta mencukupkan konsumsi serat dan air," katanya.

Satuan Tugas (satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan sebanyak 61.135.788 penduduk Indonesia telah menjalani vaksinasi ketiga, menurut data yang dihimpun di Jakarta, Selasa. Selain itu, sebanyak 203.425.374 orang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama.

Penduduk yang telah menjalani vaksinasi dosis lengkap tercatat sebanyak 171.111.977 orang. Pemerintah menggelar vaksinasi Covid-19 dosis keempat untuk para tenaga kesehatan, dan terkini sebanyak 427.323 orang telah menjalaninya.

Pemerintah menargetkan 234.666.020 orang di Indonesia menjalani program vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dari penyakit yang menyerang sistem pernapasan tersebut.

Sebelumnya, Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) Bayu Satria Wiratama menekankan cakupan vaksinasi dan tingginya jumlah testing merupakan penentu aman tidaknya masyarakat banyak melakukan mobilitas dari penularan Covid-19.

Bila melihat situasi secara global, negara seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jerman, dan Russia mengalami peningkatan kasus konfirmasi positif yang sangat signifikan walaupun cakupan vaksinasinya telah melampaui Indonesia.

Bayu menuturkan meski cakupan vaksinasi di beberapa negara maju tersebut sudah sangat tinggi, jumlah kasus yang tinggi diakibatkan karena adanya dugaan bahwa distribusi vaksin ke tiap kelompok usia belum merata.

Baca Juga: