“Pemerintah pusat sudah membangun dua waduk utama di Sukamahi dan Ciawi. Itulah mengapa sekarang banjir Jakarta sudah berkurang."

JAKARTA - Untuk mengatasi banjir, Pemprov Jakarta perlu melibatkan pemerintah pusat. "Penting sekali integrasi dan kolaborasi bersama pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan banjir Jakarta," tandas calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung di kediamannya di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat.

Pramono menyebutkan, pemerintah pusat sudah melakukan berbagai upaya dalam mengurangi banjir Jakarta. Salah satunya, pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi. Ini dinilai efektif mengurangi intensitas banjir Jakarta.

"Pemerintah pusat sudah membangun dua waduk utama di Sukamahi dan Ciawi. Itulah mengapa sekarang banjir Jakarta sudah berkurang," ujar Pramono. Dia juga menyebutkan, upaya yang harus dilakukan Pemprov Jakarta perlu mengoptimalkan pengoperasian pompa air.

Tetapi tidak kalah pentingnya di hulunya, Jakarta sendiri. Maka, pompa-pompa harus disiapkan dari sekarang baik di Ancol, Marina, maupun Sentiong. Di samping itu, kata dia, menyelesaikan perbaikan turap maupun sodetan juga menjadi upaya efektif untuk mencegah banjir Jakarta.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta telah menetapkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2, dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3 pada Pilkada DKI Jakarta.

Sementara itu, tiga paslon sepakat untuk melibatkan para purnawirawan pejabat Pemerintah Provinsi Jakarta dalam mengatasi persoalan kota ini. Kun Wardana mengundang senior-senior pejabat eselon yang memiliki pengalaman begitu banyak lebih dari 40 tahun berkarya. "Kalau perlu nanti kita buat Dewan Penasihat Gubernur," tandas Kun Wardana .

Menurut Kun, sangat disayangkan pengalaman dan ilmu mereka jika tidak disalurkan untuk kemajuan Jakarta. Dia mengaku, telah mendengar masukan dari pensiunan pejabat Jakarta tersebut untuk memajukan Jakarta.

Sementara, calon wakil gubernur nomor urut 1, Suswono berjanji akan transparan dalam pengisian jabatan birokrat demi keterbukaan informasi. "Untuk mengisi jabatan-jabatan di birokrat, kami akan transparan," ujar Suswono. Kemudian, calon gubernur Ridwan Kamil berjanji memanfaatkan para PNS yang pernah memimpin Jakarta untuk berkolaborasi.

Baca Juga: