Warga harus berhati-hati dan bijak menggunakan pinjol. Kalau tidak arif, bisa menjadi ­masalah.

JAKARTA - Di tengah banyaknya masyarakat yang terjerat pinjaman online (pinjol), seorang atasan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) malah memaksa anak buah agar meminjam uang online. Kasus ini terjadi di Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Tak pelak kasus tersebut membuat geram Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Jumat (7/7).

"Saya minta Inspektorat DKI mendalami masalah PPSU yang dipaksa atasannya meminjamkan uang melalui online hingga koperasi simpan-pinjam," tandas Heru.

"Terkait isu tersebut, saya juga baru saja bertanya ke Wali Kota. Kalau memang salah, ya kita proses. Saya minta Inspektorat mendalami kasus tersebut," tandas Heru di Sunter, Jakarta Utara.

Heru menegaskan warga harus berhati-hati dan bijak dalam menggunakan pinjol.

"Ya, memang pinjol ini kalau tidak arif menggunakannya bisa menjadi masalah," ujar Heru. Sebelumnya, Kelurahan Kelapa Gading Barat tengah mengklarifikasi pengakuan seorang petugas PPSU bernama Maulana (53).

Plt Lurah Kelapa Gading Barat, Rahmat Syahputra, di Jakarta Utara, Kamis, mengatakan klarifikasi dimaksudkan untuk membuka fakta dan data terhadap pengakuan Maulana yang diminta meminjamkan pinjaman online oleh seorang staf kelurahan.

"Camat Kelapa Gading sudah minta kelurahan mengusut dugaan kasus tersebut. Saat ini sedang kami klarifikasi," kata Rahmat. Dalam klarifikasi tersebut, Rahmat ingin mencari tahu dulu duduk perkara dugaan kasus tersebut. Klarifikasi juga dilakukan kepada staf Kelurahan Kelapa Gading Barat yang dimaksud oleh pelapor.

"Semuanya kami minta klarifikasi. Mencari tahu duduk perkaranya terlebih dulu," ungkapnya. Dia pun memastikan Kecamatan Kelapa Gading akan melaporkan dugaan kasus itu ke tingkat Wali Kota Jakarta Utara dan Inspektorat Pembantu Kota Jakarta Utara.

"Tentunya ini akan kami laporkan berjenjang ke Wali Kota dan tentunya pihak Inspektorat," kata Rahmat. Sebelumnya diinformasikan, seorang petugas PPSU Kelapa Gading Barat, Maulana (53) menumpahkan keluh kesahnya yang dialami sejak Januari 2022. Dia diminta atasannya untuk meminjam uang ke aplikasi pinjol dengan data pribadi di Lantai II Kantor Kelurahan Kelapa Gading Barat.

Pinjaman pinjol sangat menjerat masyarakat. Maka kasus ini harus dibuka seterang-terangnya untuk mengetahui ada tidaknya yang bersangkutan terkait perusahaan pinjol yang hanya menyengsarakan rakyat.

Kasus Tanah Abang

Sementara itu, Pemprov DKI bekerja sama dengan kepolisiansegera mengatasi persoalan Blok G Pasar Tanah Abangyang terbengkalai. Lokasi itu juga diduga menjadi sarang preman untuk mengonsumsi narkoba. "Kalau menyangkut kriminalitas, kami kerja sama dengan polres," jelas Heru.
Heru mengaku sudah mendengar kabar terkait para pemakai narkoba. Mereka beraktivitas temasuk minuman keras menggunakan bangunan lantai 2 dan 3 Pasar Blok G Pasar Tanah Abang. Blok ini memang sudah lama kosong dan terbengkalai. Sebab tidak ada pedagang yang mau berjualan di sini karena sepi.

Heru minta Wali Kota Jakarta Pusat dan Polres Metro Jakarta Pusat untuk mengecek lokasi tersebut.??????? "Ya nanti bersama Wali Kota Jakarta Pusat dan Polres kita cek kebenarannya," janji Heru. Sebelumnya, beredar informasi pedagang mengeluh soal aktivitas preman pada malam hari di Pasar Tanah Abang Blok G.

Di lantai 2 Blok G ditemukan bong atau alat isap sabu. Sedangkan di Blok G lantai 3 terdapat banyak pecahan botol minuman keras. Sejak sepi akibat pandemi, lantai 2 dan 3 di sentra busana yang terbengkalai itu beralih fungsi menjadi sarang preman dan pelaku kejahatan.

Baca Juga: