JAKARTA - Ketua DPR RI, Puan Maharani mengatakan 1.000 hari pertama kehidupan bayi harus menjadi perhatian untuk asupan gizinya. Banyak kasus stunting terjadi karena asupan gizi tidak terpenuhi pada periode tersebut.
"Saya tanya langsung, ternyata penyebabnya kebanyakan karena memang asupan gizinya kurang," usai kunjungan kerja, di Jakarta, Jumat (17/6).
Puan menekankan, masa tersebut mencakup masa kehamilan ibu. Stunting berpotenai terjadi juga jika ibu hamil kesulitan asupan gizi baik.
Dia mengajak semua pihak bersama-sama menuntaskan masalah stunting. Jangan samapai generasi penerus bangsa menurutnya harus cukup gizi dan sehat.
"Melihat situasi yang ada saya memberikan perhatian penuh kepada stunting karena ini menjadi satu hal yang harus kita hilangkan segera," tandasnya.
Disabilitas dan Lansia
Sebelumnya, dalam kunjungan kerjanya, Puan Maharani juga memberikan bantuan kepada kaum disabilitas, dan warga lanjut usia di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis.
Didampingi Bupati Magetan Suprawoto, Puan mengunjungi dua lokasi, yakni Panti Sosial Lansia Dinas Sosial dan Sekolah Luar Biasa Negeri Karangrejo.
"Kedatangan saya untuk menyerap aspirasi, memberikan bantuan, melihat bagaimana situasi yang ada, dan saya memberikan perhatian penuh pada stunting. Stunting ini menjadi satu hal yang harus kita hilangkan segera. Ini masalahnya adalah bagaimana generasi penerus itu cukup gizi sehat dan bisa menjadi pemuda pemudi yang nantinya bisa meneruskan masa depan bangsa," ujar Puan di Magetan, Kamis.
Puan berpesan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil untuk ikut serta menurunkan angka stunting di Indonesia, khususnya di Magetan. "Saat mengandung ibu harus menjaga asupan gizi dan harus menambah vitamin sehingga bayi yang dilahirkan tumbuh sehat," katanya.
Puan Maharani juga mengapresiasi Bupati Magetan Suprawoto dan jajarannya yang telah bekerja keras dalam mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Magetan.
Adapun bantuan yang disalurkan di antaranya berupa paket makanan bergizi bagi keluarga yang bayinya mengalami kasus kekerdilan.